Tanpa “Diketuk” pun, Masyarakat SP-3 Pilih HEBO

HEBO, SP3, Manokwari, suaramandiri
Calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, foto bersama masyarakat SP-3 jalur 6 usai tatap muka, Kamis (26/11/2020).

MANOKWARI, – Masyarakat SP-3 Jalur 6 menyatakan, tanpa “diketuk” pun masyarakat sudah pasti pilih pasangan calon nomor 2 yakni pasangan Hermus Indou dan Edi Budoyo (HEBO) di pilkada Manokwari. Apalagi pasangan HEBO dengan program ekonomi kerakyatan sangat baik untuk kesejahteraan masyarakat.

Tokoh masyarakat setempat, Suwito, mengatakan, pilkada merupakan kesempatan setia lima tahun untuk memilih pemimpin. Tanggal 9 Desember merupakan waktu untuk menentukan pemimpin Kabupaten Manokwari.

Bacaan Lainnya

“Di situ kemenangan kita semua karena motto HEBO sudah jelas, Manowari untuk Semua dan Semua untuk Manokwari. Jadi di 9 Desember kita semua nomor 2,” sebutnya dalam tatap muka dengan calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, Kamis (26/11/2020).

Menurutnya, program pembangunan ekonomi kerakyatan yang akan dilakukan pasangan HEBO sangat tepat. Sebab, program tersebut sudah tepat sekali untuk menyejahterakan masyarakat.

Warga SP-3, Taufikurahman, menyampaikan, tanpa “diketuk” pun masyarakat setempat sudah pasti pilih pasangan HEBO. Karena pasangan HEBO adalah pasangan Nusantara yang mewakili semua elemen dan golongan.

Dia juga meminta agar setelah terpilih masalah air bersih perlu mendapat perhatian. Juga perlu ada perhatian untuk pengembangan pertanian.

Sementara iru, calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, memgatakan, membangun Manokwari butuh kebersamaan. Membangun Manokwari tidak bisa hanya dilakukan oleh masyarakat Papua tapi oleh seluruh masyarakat di Manokwari.

“Dan kebersaman itu harus dimulai dari pemimpin, sehingga calon wakil berasal dari masyarakat Nusantara,” ujarnya.

Hermus mengatakan, pasangan HEBO tidak datang dengan program yang muluk. Namun, HEBO hadir dengan porgram besar dan strategis.

Baca Juga:  Bupati Hermus Berharap Masjid At-Taqwa Bermanfaat Sejahterakan Umat Islam dan Masyarakat Manokwari

“Kita tidak Rp600 ribu per enam bulan. Kita bangun ekonomi kerakyatan. Artinya bertumbuh dari rakyat dan untuk rakyat dan rakyat yang akan jadi pelaku ekonomi,” sebutnya.

Untuk mendorong lahirnya pelaku ekonomi baru dan mengembangkan ekonomi kerakyatan, lanjut Hermus, akan disiapkan srimulus diserati pendampingan dan bimbingan agar menjadi pelaku usaha yang berhasil. Dengab demikian, ke depan bisa mandiri dan sejahtera.

“HEBO tidak ingin bikin nasyarakat tidur dan bergantung pada orang lain, tapi mendorong masyarakat berusaha agar hidup mandiri dengan penghasilan sendiri,” tandasnya.

Pos terkait