MANOKWARI, – BKKBN Perwakilan menjalin kerja sama dengan lima rumah sakit di Kabupaten Manokwari. Penandatanganan kerja itu dilakukan pada pembukaan Rakerda Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting Papua Barat dan Papua Barat Daya, Kamis (02/03/2023).
Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat, Philmona M. Yarollo, mengatakan lima sakit yang menjalin kerja sama dengan BKKBN yakni RSUD Provinsi Papua Barat, RSU Manokwari, RS Bhayangkara, RS Angkatan Laut, dan RS Angkatan Darat.
Kerja sama tersebut, menurut Yarollo, untuk mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan pascasalin dalam rangka percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Direktur RSU Manokwari, dr. Alwan Rimosan, mengatakan selain melayani pascasalin, sebagai instansi yang menangani di bagian hilir, pihaknya siap memberikan pelayanan kepada anak stunting dengan penyakit penyerta.
“Misalnya kalau ada komplikasi-komplikasi yang terkait stunting itu kita melakukan terapi untuk penyembuhan,” ujarnya.
Jika masalahnya kekurangan gizi atau gizi kurang, menurut dr. Alwan, pihaknya akan mencari formula khusus untuk menaikkan status gizinya.
“Atau kalau ada penyakit infeksi yang menyertai anak stunting akan dilakukan terapi dan upaya-upaya penyembuhan,” sebutnya.
Tak hanya itu, menurut dr. Alwan, di RSU Manokwari juga ada dokter spesialis anak, ahli gizi, termasuk ada fisioterapi yang siap berkontribusi untuk menangani anak-anak stunting dan membantu mencegat terjadinya stunting.
Baca Juga: Menurunkan Angka Stunting di Papua Barat, Ini Saran Sekretaris Utama BKKBN
“Memang tupoksi rumah sakit lebih pada penanganan tapi kita juga ada dokter spesialis anak rumah sakit yang selalu ikut kegiatan pencegahan stunting termasuk ke daerah tertentu untuk melakukan skrining bersama dengan BKKBN Papua Barat. Itu sudah berjalan sekitar 3 tahun,” ungkapnya.
Diakui dr. Alwan, dirinya belum tahu angka pasti anak stunting yang dirawat di RSU Manokwari. Namun yang ditemui rumah sakit lebih mengarah pada malnutrisi.
“Memang kelihatan seperti stunting tapi dia lebih ke malnutrisi,” tukasnya. (SM7)