Terkendala Vaksinasi, PTM SD Belum Bisa Dilaksanakan

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari, Martinus Dowansiba.

MANOKWARI – Pelaksanaan pembalajaran tatap muka untuk pelajar SD terkendala vaksinasi. Sebab untuk pelaksanaan pembalajaraan tatap muka (PTM), minimal 75 persen siswa dan 70 persen guru di setiap sekolah sudah harus divaksin.

“Kemarin memang dari Pak Sekda tahap awal ini memang harus kita sampaikan ke guru-guru SMP dulu karena kalau SD memang belum bisa divaksin apalagi usia 12 ke bawah belum bisa. Kecuali SMP memang diharuskan, sehingga dipercepat vaksinasi supaya belajar tatap muka terbatas ini dilaksanakan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari, Martinus Dowansiba, di kantornya, Kamis (2/8/2021).

Murid SD kebanyakan belum mencapai usia untuk divaksin yakni 12 tahun. Oleh karena itu, menurut Dowansiba, PTM SD belum bisa dilaksanakan.

“Untuk SD belum bisa, apalagi vaksinasi belum ada, sehingga kemarin di zoom itu Pak Sekda sampaikan khusus untuk SMP dulu. Kalau yang SD belum bisa. Karena kalau SD belum ada petunjuk dari pemerintah dalam hal ini Pak Sekda karena zoom kemarin yang mengikuti adalah kepala-kepala SMP,” sambungnya.

Mengenai informasi adanya SD yang sudah dan akan melaksanakan pembelajaran tatap muka mulai Senin pekan depan, menurut Dowansiba, pihaknya belum memperoleh dari kepala SD yang sudah melaksanakan PTM dan yang akan melaksanakan PTM mulai Senin pekan depan.

“Terima kasih, ini menjadi informasi balik yang sangat baik bagi dinas dan akan ditindaklanjuti dan kami akan memanggil kepala-kepala sekolah bersangkutan,” katanya.

Diakui Dowansiba, pihaknya sejauh ini baru mendapatkan laporan dari kepala-kepala SD di SP 1-4. Namun laporan itu bukan terkait pelaksanaan PTM.

“Kemarin dari kepala-kepala SD di SP 1-4 mereka sudah ketemu saya dan sampaikan bahwa belum bisa ini karena beberapa minggu lali tiap hari ada orang meninggal membuat guru-guru juga takut. Lalu saya sampaikan bahwa jika demikian berarti bapak dorang, kepala-kepala sekolah harus melapor atau koordinasi dengan tim kesehatan setempat atau tim Covid, sehingga mereka yang pastikan bahwa betul itu ada. Kalau memang masih ada, berarti jangan dulu paksa untuk belajar tatap muka karena ini nyawa manusia lebih berharga daripada itu. Sehingga ada hal-hal tertentu yang harus kita pastikan dan yang memastikan bahwa itu ada adalah tim Covid,” tukasnya. (SM7)

Baca Juga:  349 KK masih Kuasai Lahan Bandara Rendani

Pos terkait