MANOKWARI – Selasa (25/8/2020), ratusan honorer Papua Barat mendatangi kantor Gubernur Papua Barat. Kedatangan mereka mempertanyakan dan memperjuangkan nasib mereka yang tidak terakomodir dalam proses pengangkatan CPNS belum lama ini. Ratusan honorer ini ditemui, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Melkias Werinussa.
“Maksud dan tujuan kami datang kesini ketemu Gubernur dan Pak Sekda terkait proses pengangkatan yang sudah berjalan dan kami tidak terakomodir. Tanggal 5 Agustus kemarin kami sudah ketemu Pak Sekda dan sekarang ingin menyerahkan apa yang diarahkan waktu itu,” terang salah satu perwakilan honorer, George Nelwan Menanti.
Dalam kesempatan tersebut, mereka menyampaikan beberapa point dan ingin bertemu langsung Gubernur dan Sekda Papua Barat. Ditegaskan honorer jika permintaan mereka tidak ditindalanjuti maka mereka akan menggelar aksi yang lebih besar lagi. Mereka menuturkan pengabdian mereka seharusnya tidak dicederai dengan adanya honorer siluman.
“Kami mohon kepada Bapak selaku pelaksana harian Sekda untuk memberikan jawaban dan kami minta waktu bapak fasilitasi kami bertemu dengan Gubernur dan Sekda. Pertemuan dilakukan secara langsung tanpa perwakilan di ruang terbuka agar supaya teman-teman yang hadir hari ini bisa dengar apa keputusan pimpinan daerah,” pinta George.
“Yang kedua teman-teman ini sudah siap untuk aksi yang lebih besar lagi kalau persoalan di BKD tidak selesai. Kami sudah habiskan waktu,tenaga dan pikiran untuk operasional di lapangan dan memang bukan pejabat. Siluman itu kami tidak dapat ditengah jalan tapi di kantor BKD ada itu,” bebernya.
Menanggapi pernyataan yang disampaikan, Melkias Werinussa mengatakan akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan kepada Gubernur, Sekda dan Kepala BKD Papua barat. Honorer diminta untuk memberikan bukti detail terkait tudingan adanya honorer siluman sehingga akan diproses lebih lanjut.
“Makanya saya pertanyakan honorer yang diangkat ini, saya juga mendengar informasi ada seperti itu sehingga akan saya sampaikan kepada Pak Gubernur dan Sekda yang saat ini di Jakarta dan Makasar. Daftar itu tolong diketik secara baik dan serahkan ke saya kapan honor dan SK ditandatangi oleh siapa,” Jelas Asisten II Melkias Werinussa.
“Artinya kita bilang siluman tapi harus punya data bahwa ini dia, dan buktinya mana. Itu menjadi dasar yang akan kita sampaikan,” tutup Werinussa. (SM4)