MANOKWARI – Kepolisian Resor Manokwari, memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dan Penghargaan kepada 3 personilnya.
Kenaikan Pangkat Luar Biasa diberikan kepada Briptu. Alcon Antoh menjadi setingkat lebih tinggi atas dedikasinya dalam melaksanakan tugas Kepolisian. Bahwasanya, Briptu. Alcon Antoh, pada 28 Juli 2014 kala itu sedang melakukan patroli dari Polsek Prime ke Polsek Makki di wilayah hukum Polres Jayawijaya, Polda Papua, dihadang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Mengakibatkan 8 personil Polisi termasuk Briptu. Alcon Antoh, berhasil meloloskan diri dari tentetan tembakan KKB yang hanya berjarak 15 meter.
Kapolres Manokwari, AKBP. Deddy Foury Millewa, mengatakan ini merupakan program Polri yang harus di lestarikan terhadap anggota yang memiliki dedikasi dan loyalitas dalam menjalankan tuga-tugas Kepolisian, bahkan nyawa yang menjadi taruhannya.
Kenaikan pangkat ini tidak harus menjadi acuan untuk menyombongkan diri, melainkan dapat menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan loyalitas dalam memberi rasa aman kepada masyarakat.
“Terima kasih kepada rekan-rekan yang berjasa kepada masyarakat, sehingga kondusifitas masih tetap terjaga. Jangan lupa, ini menjadi nilai tambah bagi kalian, apabila ingin meningkatkan karier di kemudian hari,” ujar Kapolres, Senin (20/4/2020).
Penghargaan juga di berikan kepada Bripka. Ilyas Bugis dan AIPTU. Tri Maryanto. Kedua personil ini diketahui mengalami luka saat melakukan upaya Kepolisian untuk mengamankan situasi tawuran antara warga Birsyosi dan Sanggeng Dalam yang terjadi pada 14 April 2020 lalu.
Terhadap dua anggota ini, Kapolres mengatakan sudah menjadi tugas sebagai anggota Kepolisian untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Polri tentu akan di hadapkan dengan berbagai situasi dan kondisi yang akan terjadi, oleh sebab itu Polri membutuhkan personil yang tanggap dan mampu beradaptasi dengan situasi tersebut. Hal ini kata Millewa, menjadi pertimbangan bagi anggota menerima penghargaan.
“Tugas anda memang mengamankan masyarakat. Tidak rumit, hanya menbutuhkan keinginan yang tulus dalam hati kita semua. Bukan karena kepalanya di lempar batu, tetapi responnya terhadap situasi yang terjadi,” tutur Millewa. (SM3)
