Tokoh Manokwari Dukung Polisi Tindak Tegas Pelaku Kejahatan

Pertemuan Kapolres bersama kepala suku, toga, tomas, tokoh pemuda menyikapi aksi kejahatan di Manokwari yang semakin marak.

MANOKWARI – Aksi kriminalitas jalanan dalam Kota Manokwari mulai marak. Tidak hanya merampas barang berharga milik korban, pelaku tidak segan-segan melukai korbannya. Kondisi ini telah menimbulkan ketidaknyamanan di tengah masyarakat, bahkan membuat geram para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh agama dan pihak kepolisian.

Menyikapinya, para tokoh melakukan rapat dan mendeklarasikan dukungan kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku kejahatan.

Bacaan Lainnya

Mewakili tokoh adat dan tokoh masyarakat, Obet Ayok mengaku terganggu dengan tindakan oknum yang tidak bertanggungajawab itu. Pasalnya, tidak sedikit warga yang menjadi korban mereka. Dukungan yang diberikan oleh seluruh tokoh-tokoh dalam rapat tersebut merupakan motivasi untuk pihak kepolisian dapat menindak pelaku tanpa pandang bulu.

“Saya sangat mendukung keputusan bersama ini, dengan tidak pandang bulu tapi intinya penegakan hukum, sehingga kita punya masyarakat ada efek jera. Kita tidak beri peluang untuk aparat keras, tapi itu karena perbuatan mereka yang harus kita sikapi,” tandas kepala suku Mekesa itu, Jumat (22/1/2021).

Diakuinya, secara umum tindakan kriminalitas jalan berupa jambret dan begal ini sering dilakukan oleh anak-anak dibawah umur. Sehingga, menjadi peringatan kepada seluruh orang tua dan masyarakat di kota Manokwari untuk lebih meningkatkan pendekatan dan pembinaan kepada mereka.

“Kita tidak bisa pungkiri itu, karena sudah ada banyak kasus sampai korban meninggal dunia. Oleh karena itu orang tua maupun masyarakat mari kita dukung polisi untuk bertindak,” tambah Ayok.

Baca Juga:  Direktur LP3BH Pertanyakan Komitmen Pejabat Polisi di Manokwari dan Papua Barat Terkait Penambangan Ilegal Wasirawi

Dicecar soal opini HAM dan aksi protes yang sering disampaikan saat polisi menindak pelaku,  Ayok  menegaskan kalau polisi tidak mesti lemah dengan opini murahan tersebut. Sebab, setiap kejahatan pasti ada konsekuensi hukumnya.

“Harus di tindak. Pegang, bawa dan tahan dia dan masyarakat harus terima itu. Ini tanggung jawab kita semua, bukan saja orang tua. Jadi pandangan yang membuat kita berdosa itu mulai sekarang di hilangkan. Jangan membela hal-hal yang salah,” tutup Obet. (SM3)

Pos terkait