JAKARTA, – Menko Polhukam Mahfud MD disambangi jajaran petinggi Kementerian Keuangan yang dipimpin Wamenkeu Suahasil Nazara terkait temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi janggal pegawai hingga Rp300 triliun.
Dalam jumpa pers tersebut, Mahfud mengaku kerap memberi tanda senyum kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani apabila ada materi pembicaraan yang keras terkait pemberantasan korupsi dan pencucian uang di lembaga tersebut.
“Saya ingin menyampaikan hasil pertemuan dengan pimpinan kementerian keuangan untuk mendapat penjelasan dari saya, dan memberi penjelasan kepada saya terkait dengan isu transaksi mencurigakan karena pencucian uang,” ujar Mahfud dalam jumpa pers bersama jajaran Kemenkeu di kantornya, Jakarta, Jumat (10/3/2023) malam.
Dia mengatakan dugaan transaksi mencurigakan itu melibatkan sekitar 467 orang pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan dari 2009 sampai dengan 2023 ini.
“Saya dan Menteri Keuangan itu sangat dekat, punya semangat yang sama, kalau tidak bisa dibilang sama persis ya hampir sama. Dan punya semangat memberantas korupsi. Itu saya yakini dari Ibu Sri Mulyani dengan segala langkah-langkahnya dan laporan-laporannya di sidang kabinet,” ujar Mahfud.
“Saya juga mendukung, dan saya selalu berbicara selalu memberi tanda-tanda senyum, kalau misalnya ada pembicaraan keras. Karena, kami punya semangat yang sama untuk memberantas korupsi,” sambung eks hakim konstitusi itu.
Pada kesempatan itu, Mahfud mengatakan sebetulnya dia ingin konferensi pers itu bersama Sri Mulyani, namun kesempatan berada dalam satu ruang yang sama itu terkendala pekerjaan masing-masing. Akhirnya jajaran bawahan Sri Mulyani saja yang menyambangi dirinya di kantor Kemenko Polhukam pada Jumat petang ini.
“Saya tadinya mau jumpa pers bersama Ibu Sri Mulyani, tetapi Ibu Sri Mulyani baru mendarat dari Jogja, saya baru mendarat dari Denpasar. Sementara, besok lusa saya sudah harus ke Australia lagi. Sudah, disepakati bersama, [berbicara] dengan Wamen [Wamenkeu] saja,” kata Mahfud.
Sebelumnya, Sri Mulyani menegaskan akan menindaklanjuti temuan transaksi senilai Rp300 triliun yang diduga janggal di lingkungan Kementerian Keuangan. Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengajak Mahfud untuk membersihkan Kementerian Keuangan dari korupsi atau tindak kriminal lainnya.
“Ayo Pak Mahfud aku dibantuin. Aku seneng dibantuin. Kita bersihin sama-sama,” katanya saat meninjau Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Ani mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Mahfud dan PPATK untuk membicarakan dugaan transaksi janggal tersebut.(*)