UKM STIH Caritas Papua Diharapkan Harumkan Nama Kampus dan Daerah

Nama Kampus

MANOKWARI, – Bertepatan dengan Hari Lahir (Harlah) Pancasila pengurus 12 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) STIH Caritas Papua dilantik. UKM-UKM tersebut diharapkan tidak hanya berkontribusi mengharumkan nama kampus tapi juga daerah di berbagai event yang akan diikuti.

Ketua STIH Caritas Papua, Robert KR Hammar, mengatakan ketika berubah nama dari STIH Bintuni menjadi STIH Caritas Papua organisasi internal kampus sempat stagnan.

Bacaan Lainnya

 

Nama Kampus

Karena itu, setelah menyelesaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) tahun lalu, STIH Caritas Papua membentuk UKM-UKM.

“Dan bertepatan dengan Harlah Pancasila dilakukan pelantikan pengurus 12 UKM. Di antara UKM-UKM itu ada UKM paduan suara karena memang sudah seringkali kita mengikuti event nasional dan internasional. Ada juga UKM tinju,” tuturnya.

Dengan 12 UKM itu, menurut Hammar, STIH Caritas Papua sudah lengkap memiliki organisasi internal kampus. Dalam waktu dekat akan dilakukan pelatihan dasar kepemimpinan sebagai bekal bagi mereka untuk melakukan aktivitas.

“Kita berharap setelah pelantikan tidak langsung selesai tapi melakukan kegiatan internal dan eksternal disertai kegiatan yang memicu pencapaian prestasi di tingkat daerah, nasional, maupun internasional,” katanya.

Pembentukan UKM, lanjut Hammar, juga dimaksudkan agar mahasiswa tidak hanya berkonsentrasi pada pencapaian prestasi secara akademik tapi ada keterpaduan antara kemampuan akademik dengan kemampuan non-akademik. Dan kemampuan non-akademik itu diperoleh melalui organisasi-organisasi termasuk organisasi internal kampus seperti UKM.

Baca Juga: Sering Juarai Lomba Debat, Ini yang Dilakukan Kampus STIH Caritas Papua

“UKM-UKM ini juga diharapkan memberikan sumbangsih yang besar terhadap kemajuan POMI Papua Barat karena kampus-kampus di Papua Barat tergabung dalam organisasi Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI). Kita mendorong semua kampus punya kegiatan organisasi dan seni karena setiap dua tahun ada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas). Selain itu ada kegiatan Badan Seni Mahasiswa Indonesia juga Pesparawi mahasiawa dan MTQ Mahasiswa, sehingga UKM-UKM ini juga berkontribusi mewakili kampus dan provinsi untuk mengukir prestasi melalui event-event yang diikuti,” sebutnya.

Hammar juga mengharapkan adanya kerja sama antara BAPOMI, pemerintah kabupaten dan provinsi serta KONI dan cabor-cabor karena banyak atlet juga berasal dari kampus. Dengan begitu, ada semacam take and give, saling melengkapi antara kampus dan pemerintah serta KONI dan cabor-cabor yang ada.

“Perlu ada kerja sama yang dipupuk dengan baik, dan perencanaan pemerintah yang proporsional terhadap BAPOMI Papua Barat. Dari situ tujuan akhirnya diharapkan ada atlet yang bisa membawa nama kabupaten dan provinsi di kancah regional, nasional dan internasional,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait