MANOKWARI – Umat Islam di Kabupaten Manokwari diajak untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1443 Hijriyah untuk membangun transformasi peradaban di Manokwari. Transformasi berbicara tentang perubahan-perubahan yang harus terus dibangun.
“Perubahan tidak dimulai dari orang lain, perubahan harus dimulai dari diri kita. Apa yang harus kita ubah? Pertama adalah mindset atau cara berpikir, atau cara pandang kita tentang agama kita, tetapi juga tentang cara hidup kita bersama-sama dengan seluruh warga masyarakat kita, dan juga kita berubah dalam banyak hal yang kemudian Manokwari sebagai pusat peradaban di Tanah Papua akan terus kita wujudkan. Mari kita terus hidup berubah dari kehidupan yang lama kita menjadi oorang-orang yang baru di Tahun Baru Islam di tahun ini,” ujar Bupati Manokwari, Hermus Indou, pada peringatan Tahun Baru Islam di Pondok Pesantren Salafiyah Aimasi, SP-3, Distrik Prafi, Rabu (11/8/2021).
Hermus juga mengajak umat Islam menjadikan peringatan Tahun Baru Islam untuk meningkatkan tali silaturahim. Silaturahim penting karena secara sosiologis, tidak ada manusia yang tidak membutuhkan orang lain.
“Marilah kitta jadikan peringatan 1 Muharram 1443 H ini untuk meningkatkan tali silaturahim kita, terutama pemerintah dengan rakyat dan rakyat dengan rakyat. Saya bersama-sama dengan Bapak Wakil Bupati hadir di sini tentu tidak lain kita ingin membangun silaturahim. Kenapa silaturahim ini penting? Silaturahim dibangun karena secara sosiologis tidak ada manusia yang hidup dari dirinya sendiri dan hidup untuk dirinya sendiri. Kita hidup saling bergantungan. Dari lahir sampai mati, manusua membutuhkan orang lain,” tegasnya.
Menurut Hermus, banyak orang yang mempertentangkan perbedaan-perbedaan yang ada. Namun, dirinya selalu mengatakan bahwa tanpa transmigrasi, daerah Warprmasi tidak mengalami perubahan seperti saat ini.
“Jadi keberagaman itu juga sumber transformasi. Orang lain yang maju, dia membawa dia punya kemajuannya kasih kita, akhirnya kita yang menerima itu juga mengalami transformasi,” tukasnya. (SM7)