Manokwari – Pemkab Manokwari meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), Kamis (19/9/2024). Program ini dimaksudkan guna menurunkan angka stunting di kabupaten Manokwari.
Saat melaunching program tersebut, Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan Kabupaten Manokwari masih menghadapi tantangan besar dengan adanya angka prevalensi stunting yang memerlukan perhatian khusus semua kalangan.
“Oleh karena itu, Pemkab Manokwari terus berupaya melaksanakan berbagai program intervensi yang terukur dan berkelanjutan guna menurunkan angka stunting,” katanya.
Program dapur sehat atasi stunting (Dashat), menurut Hermus, merupakan salah satu inovasi strategis untuk edukasi dan intervensi gizi bagi keluarga yang berisiko tinggi.
Melalui program tersebut, diharapkan setiap keluarga memahami pentingnya asupan gizi seimbang, pola makan sehat, serta sanitasi yang baik dalam pencegahan stunting.
“Kami juga mengajak semua komponen masyarakat untuk terlibat aktif dalam mendukung program ini karena keberhasilan penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata-mata tapi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Kepala Bidang KBKS pada DP3AKB Kabupaten Manokwari, Martha Maria Pattipeilohy, mengatakan Dashat merupakan salah satu program pemerintah yang dilaksanakan oleh BKKBN sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting melalui imtervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian bahan makanan pangan lokal.
Berdasarkan data dari aplikasi Elsimil dan EPPBGM, kata dia, jumlah Baduta sebanyak 16.760 anak, dengan jumlah Baduta berisiko stunting 0-2 tahun sebanyak 292 anak dan Balita berisiko sebanyak 132 anak. Sedangkan keluarga berisiko sebanyak 5.790 keluarga dan ibu hamil berisiko sebanyak 130 orang.
Berdasarkan data DP3AKB, lanjutnya, intervensi telah dilakukan kepada sasaran Baduta 0-23 bulan sebanyak 50 anak berupa pemberian bahan makanan, PMT penyuluhan kepada 10 Posyandu, PMT bahan makanan kepada 50 orang ibu hamil, dan akan diberikan PMT pemulihan kepada 135 anak Baduta berisiko stunting di sembilan distrik bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Manokwari.
“Pemberian bahan makanan pangan lokal ini akan dikelola oleh petugas gizi, kader TPK, dan kader PKK kabupaten dan distrik. PMT pemulihan ini akan dilakukan selama tiga bulan atau 90 hari dan dari hasil yang ada akan dilakukan intervensi oleh DP3AKB dan TP PKK Kabupaten Manokwari kepada sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan Baduta,” tukasnya. (SM7)