MANOKWARI SELATAN – Menurut hasil penelitian kualitas komoditi kakao Ransiki, Manokwari Selatan (Mansel) menempati urutan 1 se-Asia dan urutan 2 dunia.
Hal ini terungkap saat Gubernur Papua Barat, Bupati Manokwari Selatan serta rombongan belum lama ini melakukan pertemuan di Los Angeles, California, Amerika Serikat, dimana kakao dari Ransiki dibawa. Respon dari mitra yang ditawarkan cukup baik, karena siap mendukung perkembangan kakao Ransiki.
“Untuk kualitas kakao Ransiki terbaik pertama untuk wilayah Asia dan nomor dua dunia. Kemarin waktu Gubernur dan Bapak Bupati ke Amerika membawa beberapa produk kakao dari Ransiki dan diakui kualitas kakao kami sangat baik, sehingga akan melakukan pemesanan. Tentunya ini sangat positif karena akhirnya coklat Ransiki kembali dikenal hingga ke Mancanegara,” beber Koordinator Umum Koperasi Produsen Ebier Suth Cokran, Abdul Rochim Arkan Sawasemaryai.
Kakao Ransiki, saat ini di kelola oleh Koperasi Produsen Ebier Suth Cokran yang didirikan oleh mantan karyawan PT. Cokran setelah dilaunching 2017 lalu. Kemajuan dari hasil produksi terus meningkat.
Namun, lahan perkebunan Cokran seluas 1.668 Ha yang berproduksi hanya 200 Ha, sehingga dirinya masih mengambil hasil panen dari masyarakat.
Saat ini jumlah karyawan Koperasi Produsen Ebier Suth Cokran sebanyak 113 orang. Dengan jumlah ini dan kualitas kakao Ransiki yang telah dikenal, dirinya mampu mengirim hasil produksi sebanyak 15 ton ke Surabaya dan beberapa daerah.
Dirinya yakin dengan terus menggejot produksi, dan kualiatas kakao Ransiki yang sudah dikenal bukan saja di Indonesia namun juga dinegera lain maka Kakao Ransiki mampu menembus pasar luar negeri. (SM5)