Warga Kampung Dobut Kabupaten Manokwari Antusias Ikuti Upacara HUT RI ke-76

Ditengah hujan deras warga kampung dobut Kabupaten Manokwari tetap antusias mengikuti upacara HUT RI ke-76, Selasa (17/8/2021)

MANOKWARI – Desa Induk Dobut, Distrik Manokwari Selatan Kabupaten Manokwari yang terletak dibawah kaki, suasana perkampungan masih sangat kental, namun semangat dan kebersamaan masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan yang selalu diperingati Bangsa Indonesia setiap 17 Agustus, terlihat begitu antusias.

Bahkan saat pengibaran bendera pusaka Merah Putih termasuk detik-detik proklamasi, diwarnai dengan turunnya hujan, namun masyarakat yang terdiri dari empat kampung pemekaran yaitu Empeitribpuw, Kawanua, Dobngey dan Kuswor, sedikitpun tidak beranjak dari lapangan tempat pelaksanaan upacara bendera.

Bacaan Lainnya

Ketua Pemekaran Desa Induk Dobut yang bertindak sebagai Pembina Upacara HUT RI Ke 76, Adri Terok mengatakan, semangat, kebersamaan serta kegotongroyongan yang selama ini ditunjukkan warga, menjadi modal utama sehingga pembangunan di desa Induk Dobut mulai dirasakan.

“Saat ini kita tidak lagi berjuang untuk melawan penjajah, tapi semangat, serta sifat gotong royong inilah  yang terus kita lakukan demi pembangunan di Kampung Dobut,” Ungkap Adri Terok, Selasa (17/8/2021).

Adri juga menyampaikan rasa syukur kepada Pemerintah Kabupaten Manokwari yang telah membangun 85 unit rumah bagi masyarakat.

“Kami sebagai masyarakat Kampung Dobut, berterima kasih karena Pemerintah Kabupaten Manokwari telah membangun 85 unit rumah bagi masyarakat,” katanya.

Diingatkan Adri, masyarakat yang belum mendapat rumah, akan terus diperjuangkan.

“Kami sebagai ketua Pemekaran, akan terus berjuang, agar masyarakat yang belum memperoleh jatah rumah bisa memiliki, namun syaratnya warga kampung Dobut, dan selalu berpartisipasi dalam kegiatan kampung atau gotongroyong” ujar Adri.

Baca Juga:  Clinton Berharap Pemprov dan KONI Papua Barat Perhatikan Petinju Hadapi Pra PON

Sementara itu, permasalahan yang dihadapi warga, berkaitan dengan sarana pendidikan yang belum tersedia.

“Harapan kami kepada pemerintah, kalau boleh, buatlah sarana pendidikan untuk tingkat SD dan SMP, karena jumlah anak usia sekolah, cukup banyak dan harus sekolah diluar kampung,” tandasnya. (SM13)

Pos terkait