MANOKWARI, – Kondisi kehidupan sosial ekonomi yang rendah, sarana prasarana kesehatan yang belum memadai hampir di setiap pelosok kampung, mutu pendidikan yang rendah ditambah kondisi infrastruktur umum seperti jalan, penerangan, air bersih yang tidak merata di wilayah Kabupaten Tambrauw dan Maybrat mendorong Yohanis Ajoi maju sebagai penyambung suara masyarakat.
Selama lima tahun menjadi wartawan, Ajoi banyak menemui permasalahan di daerah khususnya di pedalaman yang sulit mendapatkan akses pembangunan baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten. Itu karena tidak adanya keterwakilan masyarakat di lembaga legislatif yang mengawal dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Masyarakat bertahan hidup dengan kondisi yang memprihatinkan. Misalnya, pengungsi di Aifat Timur yang sampai hari ini belum ada solusi yang tuntas dan jaminan keamanan bagi warga untuk kembali bermukim di kampung halaman,” ungkapnya.
Juga halnya di Tambrauw, kondisi jalan yang menjadi roda ekonomi dan penyangga kehidupan utama masyarakat terkadang justru memakan korban lantaran tidak ada perhatian serius untuk membuat jalan yang baik dan aman bagi masyarakat.
Persoalan-persoalan itu, katanya, merupakan sampel permasalahan yang ada di dua kabupaten ini, Tambrauw dan Maybrat selain secara umum persoalan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan budaya yang semakin hari makin pelik.
“Saya berkomitmen dan memberikan diri sepenuhnya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dan siap mempertaruhkan segenap kemampuan diri saya agar kebutuhan dan permasalahan masyarakat dapat teratasi selama lima tahun apabila saya terpilih,” ungkapnya.
“Tangisan dan air mata masyarakat Tambrauw dan Maybrag adalah motor yang menggerakan saya terjun ke dunia politik dan maju berkontestasi di tingkat provinsi. Saya optimis dan percaya dukungan basis masyarakat di kampung-kampung dan daya kritis masyarakat terkait praktik politik uang yang justru merugikan masyarakat sesaat akan menjadi fondasi yang kuat bagi saya menuju kursi DPR Papua Barat Daya,” tambah Bacaleg DPR Papua Barat Daya dari daerah pemilihan 4 (Kabupaten Tambrauw dan Maybrat) ini.
Sejumlah aspek pembangunan menjadi titik fokus perjuangan Ajoi selama lima tahun. Di antaranya akses jalan antarprovinsi dan kabupaten di Maybrat-Tambrauw karena menjadi penghubung dan penyambung roda kehidupan masyarakat dan menopang pelayanan kesehatan, pendidikan, budaya, dan interaksi sosial lainnya.
Berikut adalah peningkatan ekonomi masyarakat di kampung-kampung melalui mekanisme bantuan modal usaha, pelatihan, dan pengembangan usaha unggulan berbasis potensi lokal masyarakat, sehingga dapat mendongkrak pendapatan keluarga.
Baca Juga: Inilah Profil Velix Wanggai, Calon PJ Gubernur Papua Barat
Selanjutnya adalah pembangunan sarana prasarana umum seperti sanitasi air bersih, listrik, perumahan warga, rumah guru, perawat dan dokter, serta gedung serbaguna di tiap distrik agat membangkitkan kreativitas anak muda dan orang tua dalam bidang kesenian dan kebudayaan.
Selain itu, mengupayakan bantuan beasiswa bagi seluruh mahasiswa Tambrauw dan Maybrat di seluruh Indonesia, mulai dari pelajar SMA, mahasiswa S1-S3.
Di samping itu, mengupayakan ketersediaan tenaga dokter di setiap Puskesmas di wilayah pedalaman dan tenaga perawat serta bidan di setiap Pustu agar dapat memberikan pelayanan maksimal dan cepat kepada masyarakat.
“Serta berupaya memberikan jaminan keamanan, kenyamanan baik dari sisi prasarana pendukung seperti perumahan, penerangan, kendaraan operasional, serta monitoring upah tenaga medis harus dibayarkan secara teratur oleh pemerintah daerah setempat,” tandasnya. (SM)