Akseptasi Pengguna QRIS di Papua Barat Meningkat

Eko Sulistiyo, Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI).

MANOKWARI – Proses transaksi keuangan dengan menggunakan QRIS di Papua Barat, menunjukkan peningkatan yang cukup memuaskan.

Eko Sulistiyo, Deputi Perwakilan Bank Indonesia (BI) menjelaskan, dari target yang ditetapkan, pengguna Qris di Papua Barat menunjukkan peningkatan akseptasi baik yang melakukan pendaftaran maupun pengguna.

Bacaan Lainnya

“Untuk di Papua Barat, akseptasinya menunjukkan peningkatan baik yang daftar maupun mereka yang telah melakukan transaksi dengan Qris,” Ungkap Eko Sulistiyo, Senin (16/8/2021).

Eko mengakui, data yang dimiliki BI, untuk Papua Barat pengguna Qris telah mencapai 72 persen, namun demikian sebagai alat pembayaran non tunai yang dapat membantu dari berbagai kerugian seperti uang palsu, BI akan terus mensosialisasikan Qris baik kepada pelaku usaha maupun masyarakat umum.

Untuk Papua Barat, menurut Eko, pengguna Qris lebih didominasi pelaku usaha UMKM.

“Memang harapan kami para pelaku UMKM dapat menggunakan aplikasi Qris sehingga saat transaksi atau pembayaran tidak lagi menggunakan uang tunai,” harapnya.

Sebagaimana diketahui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah suatu upaya standarisasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia untuk seluruh perusahaan yang menggunakan teknologi finansial atau fintech, seperti halnya Gopay, ShopeePay, OVO, Dana, LinkAja, Dompetku, dll.

“Jadi Qris itu sendiri merupakan proses transaksi keuangan atau pembayaran secara digital dan sangat mudah serta aman, apalagi di jaman digital saat ini, proses pembayaran lebih kepada sistem non tunai” tandasnya. (SM 13)

Baca Juga:  PPKM Darurat, Jumlah Penumpang Bandara Rendani Menurun

Pos terkait