MANOKWARI – Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Plh. Bupati Manokwari, Edi Budoyo, bertemu massa pendemo di depan Swiss-belhotel Manokwari, Senin (3/8) siang. Di hadapan pendemo, Plh. Bupati Manokwari, Edi Budoyo, menjelaskan kronologi proses pengurusan hingga hasil seleksi calon ASN Kabupaten Manokwari diumumkan 31 Juli 2020.
Menurut Budoyo, sejak awal dirinya sama sekali tidak terlibat dalam proses tersebut. Dirinya baru terlibat seminggu sebelum hasil seleksi diumumkan.
Budoyo juga mengaku sempat bertanya kepada Kepala BKD Manokwari tekait kuota 80 persen untuk orang asli Papua dan 20 persen untuk pendatang. Saat itu, katanya, kepala BKD menyampaikan bahwa hasil seleksi calon ASN kabupaten Manokwari mendekati kuot tersebut.
“Oleh karena itu, saya bersurat ke Menpan RB, surat kesepakatan pertanggungjawaban mutlak, harus 80 persen berbanding 20 persen. Setelah ada hasil saya minta petunjuk Pak Wakil Gubernur untuk umumkan dan disampaikan bahwa pengumuman dilaksanakan tanggal 31 Juli pagi setelah solat Idul Adha,” tuturnya.
Budoyo mengaku menandatangani hasil seleksi pada tengah malam dan tidak membaca detail nama-nama yang lolos seleksi.
“Ternyata tidak baca semua dan hasil terbalik. Dan terjadi ketidakpuasan, sehingga ada pemalangan juga di Subsai,” sebutnya.
Terkait dengan ketidakpuasan terhadap hail seleksi ASN formasi tahun 2018, lanjut Budoyo, pihaknya akan menyampaikan kepada Gubernur Papua Barat agar bersama-sama dengan para bupati bertemu Menpan RB dan Presiden untuk mneyampaikannya.
“Akan dibicarakan dengan Pak Gubernur, kalau bisa Gubernur dan semua bupati menghadap Menpan RB dan Presiden untuk sampaikan aspirasi ini,” tukasnya. (SM7)