MANOKWARI – BKKBN Perwakilan Papua Barat menyelenggarakan workshop Parenting 1001 Cara Bicara bagi kader-kader bina keluarga remaja dan OPD KB. 1001 Cara Bicara ini menjadi jembatan penghubung antara orangtua dengan anak remajanya.
Penanggung jawab Pokja di Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera, dr. Christina M.Ling, dalam sambutannya mewakili Kepala BKKBN Papua Barat mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk usia produktif terbanyak di dunia. Sekitar 17 persen dari jumlah populasi yang ada adalah remaja.
“Oleh karena itu, para ahli kependudukan memperkirakan bahwa Indonesia akan memasuki masa keemasan tahun 2030-2040 dengan jumlah usia produktif lebih banyak daripada usia nonproduktif,” katanya.
Namun demikian, jumlah yang besar saja (kuantitas) tidak cukup untuk menjamin kesejahteraan bangsa, diperlukan SDM yang berkualitas.Orang tua dan keluarga memegang peranan penting dalam hal ini, pemerintah juga telah menetapkan bahwa percepatan Pembangunan melalui peran pemuda dan remaja adalah sangat penting, peningkatan kualitasnya baik dari sisi Pendidikan, ketrampilan maupun karakter harus menjadi prioritas, membutuhkan dukungan dari banyak pihak terutama keluarga dan orang tua dimana remaja itu berada, hal itu yang melatarbelakangi CCP/Center Comunication program dalam komponen penguatan remajanya melalui pendekatan dua arah yang simultan, pendekatan pada remajanya langsung dan pendekatan pada orang tua remaja.
“Ini yang melatarbelakangi Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN melakukan kerja sama dengan Johns Hopkins sejak tahun 2019 dan meluncurkan 1001 Cara Bicara kepada remaja. Peluncuran ini merupakan salah satu upaya BKKBN untuk melakukan pendekatan antara orangtua dan anak remajanya,” ujarnya.
Menurutnya, remaja adalah fase usia dinamis, sehingga kadang orangtua atau orang dewasa di sekelilingnya tidak mengerti kemauan mereka. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu Kader-kader Bina Keluarga Remaja dan orangtua untuk memberikan pemahaman kepada para remaja.
BKKBN Perwakilan Papua Barat, lanjut Christina, sanggat mengharapkan peserta bisa mengikuti kegiatan dengan baik.
Diharapkan pula melalui paket materi 1001 Cara Bicaa ini orangtua memiliki inspirasi untuk menemukan cara yang tepat bagaimana harus berkomunikasi dengan baik pada anak remajanya serta membantu orangtua untuk mengembalikan perannya dan membantu dalam pola asuh yang efektif pada anak-anak remaja.
“Kita berharap setelah mengikuti kegiatan ini peserta memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan cara menyampaikan kepada keluarga remaja tentang bagaimmana cara berkomunikasi yang baik, pola asuh anak remaja yang baik, sehingga anak-anak remaja tidak ada perselisihan dengan orangtuanya,” tukasnya. (SM)