MANOKWARI – Upaya menyelamatkan generasi bangsa dari pengaruh buruk narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua Barat, tengah melakukan pendekatan dan koordinasi dengan beberapa kabupaten terkait pembentukan BNNK.
Kepala BNN Papua Barat, Brigjen Pol. Drs. Setija Junainta, mengatakan kalau pembentukan BNN Kabupaten/Kota (BNNK) tidak semudah yang dibayangkan.
Kendati begitu, respon kepala daerah di Papua Barat sejauh ini sangat baik, mulai dari menyediakan lahan, gedung, personil dan anggaran, sudah mencapai 90 persen.
Untuk awal pembentukan BNNK ini, Kata Setija, pihaknya lebih memilih kota Sorong sebagai percontohan.
“Upaya koordinasi sudah kita lakukan, proses administrasi juga sudah kita lengkapi, dan staf kami sudah berkoordinasi lanjut dengan Bapak Wali Kota,” ujar Junianta.
Sebagai alasan dipilihnya Kota Sorong sebagai daerah percontohan pembentukan BNNK, Junianta mengaku kalau tingkat penyalahgunaan narkoba di wilayah Papua Barat, yang tertinggi ada di Kota Sorong.
Oleh sebab itu, dirinya optimis dalam waktu yang tidak terlalu lama, BNNK Sorong akan di bentuk. Selain Kota Sorong, BNN Papua Barat pun menargetkan pembentukan BNNK Manokwari Selatan.
“Fakta di lapangan sudah tidak dapat di pungkiri lagi, Sorong sudah luar biasa peredaran itu. Jadi lebih cepat lebih baik,” harapnya.
Upaya ini, mendapat respon positif dari BNN Republik Indonesia, melalui Kepala Seksi Ketenagakerjaan Non IP Direktorat Advokasi, Ayu Dewi Iriani.
Kata Ayu Dewi, tentu ini menjadi kerja keras dari BNN Papua Barat untuk menjalin hubungan kerja sama dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten dan Kota, guna mendapat suport dibentuknya BNN di tingkat Kabupaten dan Kota.
“Kita amat suport itu. Apalagi dari provinsi dapat menjalin hubungan baik dengan pihak pemda, dan pemda juga bisa mensuport apa yang menjadi target dari BNN. Karena kita ingin memekarkan hingga ke tingkat kabupaten,” tandas Ayu Dewi. (SM3)