MANOKWARI – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Manokwari, Bernard Sefnat Boneftar dan Edi Waluyo resmi mendaftar ke KPU Manokwari pda hari ketiga pendaftaran, Minggu (6/9/2020) sore.
Walaupun berkasnya dikembalikan, namun Boneftar mengatakan akan berusaha untuk melengkapi sebelum pukul 24.00 WIT atau pukul 12 malam, dimana pendaftaran akan ditutup.
Dalam jumpa pers, dengan suara lantang, Boneftar mengatakan majunya dirinya dengan Edi Waluyo murni dari aspirasi masyarakat sehingga semua proses untuk mendaftar mulai dari daerah sampai Pusat telah dilakukan. Namun, akar kejahatanlah yang menurutnya ada sehingga membuat mereka kesulitan.
“Rakyat mengaspirasi kami, partai politik mana yang saya tidak datangi, saya datangi semua. Semua proses saya ikuti mulai dari daerah sampai Jakarta kami datangi, namun akar kejahatan ada. Inilah yang harus kita ingat bahwa akar kejahatan tidak boleh menang dari aspirasi rakyat. Itu tidak boleh terjadi di negara besat seperti ini,” tegasnya.
Dirinya mengingatkan parpol terkait beberapa jam sisa agar membuat pilihan. Menurutnya, jangan ada cara yang dimanfaatkan dengan teori memenangkan akar kejahatan daripada aspirasi rakyat.
“Saya harap apa yang saya ngomong ditulis agar menjadi pendidikan pendidikan politik yang baik untuk membangun bangsa dan negara ini. Berhenti dari akar kejahatan karena rakyat sudah susah dan miskin, negara setengah mati menyiapkan fasilitas termasuk finansial jangan kelola dengan cara yang tidak baik,” ucapnya.
“Ini contoh dari Papua Merauke ke Sabang, kalau kita cinta negara ini kita jaga dan rawat negara ini, kami tidak punya uang puluhan miliar karena kami datang dengan rakyat yang miskin, rakyat biaya kami dari Manokwari sampai ke Jakarta, TKBM, juru parkir yang biaya, kami tidak gunakan dana pemerintah. Kami tidak mengorganisir pihak yang memihak kepada kami karena itu adalah korupsi dan omong kosong. Pilihan ini kembali ke Partai politik yang merupakan infrastruktur negara. Jangan dibiarkan rusak karena suprastruktur politik akan terganggu. Semua proses kami lalu yang tidak kami lalu ada proses yang tidak tercatat dalam undang-undang,” tambahnya.
Ia menambahkan jika sampai pukul 24.00 WIT, berkas BW tidak lengkap maka itu tanda kerusakan atau akar kejahatan telah terjadi dan akan terus terjadi. BW datang ke KPU dengan membawa dua bendera parpol yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
“Uang yang tidak tertulis dalam persyaratan itu kami kalah dengan persyaratan itu, hari ini saya berani mengatakan itu, uang itu akar kejahatan yang akan mengalahkan dalam sekian jam ke depan, mengalahkan aspirasi rakyat yang merupakan pemilik negara ini. Uang bukan pemilik negara ini tetapi rakyat,” tandasnya. (SM)