MANOKWARI,- Bandara Rendani menjadi representasi semua masyarakat Papua di Kabupaten Manokwari. Karena itu, pengembangan bandara harus dilakukan.
Namun, menurut Bupati Manokwari, Hermus Indou, untuk mengembangkan Bandara Rendani, Pemkab Manokwari tidak bisa bekerja sendiri. Butuh keterlibatan semua stakeholders termasuk Pemprov Papua Barat.
“Pemkab Manokwari tidak bisa kerja sendiri, butuh kita semua,” ujar Hermus pada rapat koordinasi pengembangan Bandara Rendani di kantor Bupati Manokwari, Kamis (16/02/2023).
Menurut Hermus, sudah hampir 23 tahun Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat. Manokwari dipilih menjadi jadi ibukota provinsi dengan harapan bisa maju dan berkembang setara dengan daerah lain.
“Karena itu, diharapkan pemprov ada bersama-sama dengan pemkab untuk mengeksekusi hal-hal besar di Manokwari,” tegasnya.
Hermus menegaskan di masa kepemimpinan Paulus Waterpauw sebagai Pj Gubernur Papua Barat, lima program strategis yang sudah ditetapkan Pemkab Manokwari, termasuk pengembangan Bandara Rendani, harus diwujudkan.
Hermus menambahkan, Bandara Rendani merupakan gerbang Papua Barat. Karena itu, persepsi orang tentang Manokwari dan Papua Barat akan terbentuk begitu mendarat di bandara.
Bagi Hermus, Bandara Rendani juga representasi peradaban masyarakat Papua di Manokwari. Selain itu, pembangunan Bandara Rendani pun wujud membangun bangsa karena Manokwari dan Papua Barat adalah bagian dari NKRI.
“Dengan pengembangan bandara stigma positif terhadap negara, terhadap rakyat dan daerah terus bertumbuh. Karena itu, langkah-langkah percepatan perbaikan dirumuskan, disepakati, dan diimplemenasikan,” tandasnya. (SM7)
