MANOKWARI – Keluarga Flobamora di Manokwari, Papua Barat, melaksanakan aksi 1.000 lilin untuk korban bencana alam di NTT, Sabtu (17/4/2021) malam. Aksi yang dilaksanakan di Gereja Katolik St. Agustinus Braawijaya Manokwari tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Niko Tike mewakili Gubernur Papua Barat.
Hadir juga Bupati Manokwari, Hermus Indou; Plt Sekda Kabupaten Manokwari, Mersuyanah Djalimun; perwakilan dari DPR Papua Barat, Xaverius Kameubun; perwakilan dari Majelis Rakyat Papua Barat; sejumlah Pemprov Papua Barat dan Kabupaten Manokwari. Aksi 1.000 lilin diawali dengan ibadah oikumene yang dipimpin oleh Rm. Stef Alo, OSA, dan Pendeta Sherly Parinussa.
Pada kesempatan tersebut, Niko Tike atas nama Gubernur dan Pemprov Papua Barat, menyampaikan belasungkawa dan dukacita atas bencana alam yang menimpa masyarakat NTT. Karena itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa agar bencana tidak terulang lagi.
“Atas nama Pemprov dan masyarakat Papua Barat, saya ucapkan berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di NTT. Saya ajak kita berdoa agar bencana itu tidak terjadi lagi. Bencana ini rahasia Allah, sehingga kita dituntut bertekun dalam doa agar tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Dia berharap agar segala sumbangsih dan bantuan baik pikiran maupun materi dapat meringankan beban penderitaan para korban bencana alam di NTT.
Baca Juga: Kerja Sama BPBD Papua Barat dan IKF, Penggalangan Bantuan di Posko Bencana NTT Diperpanjang
Bupati Manokwari, Hermus Indou, juga atas nama masyarakat dan Pemkab Manokwari menyampaikan belasungkawa dan turut berdukacita atas bencana alam yang terjadi di NTT, yang menimbulkan korban jiwa , menimbulkan kerugian material, dan kerusakan luar biasa di sejumlah kabupaten.
“Kita berdoa supaya Tuhan terus memberikan kekuatan, ketabahan bagi seluruh masyatakat kita di NTT dan dalam waktu tidak terlalu lama terjadi pemulihan di NTT,” ujarnya.
Pemkab Manokwari, katanya, mengajak semua masyarakat untuk mengambil bagian dan bertanggung jawab bersama-sama meringankan beban korban bencana alam di NTT.
“Kita semua adalah adalah tubuh Kristus dan Tuhan Yesus adalah kepala kita. Sebagai tubuh Kristus, tentu kalau salah satu anggota tubuh sakit, kita yang lain turut merasakan sakit,” ungkapnya.
Berkenaan dengan itu, lanjut Hermus, Pemkab Manokwari beberapa waktu lalu mengeluaarkan edaran kepada semua elemen masyarakat untuk membantu dan semua bantuan dihimpun di BPBD Kabupaten Manokwari. Dalam waktu dekat, Pemkab Manokwari akan berkoordinasi dengan Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) dan Pemprov Papua Bara terkait penyaluran bantuan.
Menurut Hermus, bantuan dari pemerintah dan masyarakat Kabupaten Manokwari akan disatukan dengan bantuan masyarakat dan Pemprov Papua Barat menjadi satu paket yakni bantuan masyarakat dan Pemprov Papua Barat.
“Dan akan kita bawa sebagai tanda kasih kepada saudara-saudara kita di NTT,” tukasnya.
Ketua IKF Papua Barat, Clinton Tallo, menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Staf Ahli Gubernur Papua Barat yang mewakili Gubernur dan Pemprov Papua Barat menghadiri aksi 1.000 lilin untuk NTT. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bupati Manokwari, Hermus Indou dan Plt Sekda Kabupaten Manokwari, Mersiyanah Djalimun yang telah hadir dan memberikan perhatian serius atas bencana alam yang terjadi di NTT. Juga ucapan terima kasih disampaikan Clinton kepada perwakilan dari DPR dan MRPB yang hadir pada kesempatan tersebut.
“Intinya, mala mini kami mengundang bapak-ibu sekalian dalam aksi 1.000 lilin untuk NTT sebagai tanda kepedulian kami masyarakat Flobamora di Papua Barat dan Kabupaten Manokwari atas bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita di NTT. Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang melalui BPBD Papua Barat akan memberikan donasi kepada korban bencana di NTT. Dan juga kepada Bapak Bupati yang sering berkomunikasi dengan kami sebagai tanda kepedulian kepada kami masyarakat Flobamora karena kami sudah menjadi masyarakat Papua Barat dan Manokwari,” ungkapnya.
Dia menambahkan, aksi 1.000 lilin untuk NTT dilaksanakan guna mengenang para korban dan berdoa agar keluarga yang berduka atas bencana itu dikuatkan oleh Tuhan.
“Musibah bencana ini adalah rencana Tuhan. Karena itu, meski berduka kita bersyukur dan menerima dengan ikhlas kejadian yang merupakan ujian dari Tuhan,” tukasnya. (SM7)