MANOKWARI – Bupati Teluk Wondama, Hendrik S. Mambor merespon positif Program yang di gagas Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerja sama Unit kerja Fakultas Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta.
Melalui virtual Zoom Hendrik Mambor berharap pandemi Covid-19 ini segera berakhir agar bisa menindak lanjuti Program Afirmasi dengan mengambil contoh beberapa hal Mahasiswa Anak Papua.
“Saya garis bawahi terkait beberapa hal yakni kita berjuang agar Anak-anak kita bisa terakomodir di beberapa Perguruan Tinggi yang memiliki akreditasi terbaik, terunggul dan terdepan,” kata Bupati melalui Zoom Metting dari Teluk Wondama, Selasa (27/7-2021) malam.
Mambor menegaskan bahwa ia setuju dengan penjelasan yang disampaikan oleh, Koordinator Penghubung Tim Gugus Tugas Papua UGM wilayah Papua Barat, Trivonia Nafurbenan. SE. MSc.
“Terkait beberapa hal yang disampaikan oleh Ibu tadi saya setuju, nanti kami akan bahas di Daerah. Kebetulan pengalaman saya saat menjabat Kepala Bappeda pernah mengirim Pegawai asal Wondama untuk ambil S1 atau S2 di UGM” katanya.
Pengalaman tersebut, lanjut Hendrik Mambor untuk ia jadikan sebagai bukti dan alasan yang kuat, sebab kala itu ada motivasi yang ia terus berikan kepada para utusan Pemda Wondama.
“Saya berikan motiviasi kepada utusan Wondama, Anda pergi kuliah ambil perencanaan Kota, saya akan persiapkan anda sebagai Kepala Bappeda menggantikan saya, dan saat ini yang bersangkutan dipromosikan sebagai sekretaris Bappeda dengan kualitas yang tidak diragukan,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa program semacam ini merupakan terobosan dan memberikan ruang bagi Anak-anak Papua khususnya Wondama maka pihaknya sangat mendukung.
“Ini seiring dengan Visi kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih yakni menyiapkan SDM,” jelas Mambor.
Dikatakan dalam Visi Pemerintahanya, ia bagi dalam dua hal yakni peningkatan kuitas sumberdaya Masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya aparatur.
“Dua kategori ini kami bagi lagi dengan Non formal dan Formal jadi hal patut kami dorong baik masyarakat yang merupakan kami punya adik-adik lulusan SMA/SMK bisa melalui jalur afirmasi atau jalur lain yang saya pikir penting untuk kita siapkan,” terangnya.
Dia lalu menyepakati bahwa menyiapkan Sumber daya manusia merupakan bagian dari Investasi jangka panjang.
“Senang sekali, saya merasa ini pintu semakin lebar bagi kami di sini dan juga Ibu dan teman-teman di sana,” tuturnya.
Sebelumnya Koordinator Penghubung Tim Gugus Tugas Papua UGM wilayah Papua Barat, Trivonia Nafurbenan. SE. MSc., menjelaskan PPKK adalah unit kerja di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta secara konsisten berusaha meningkatkan kontribusinya dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sejak berdiri tahun 2008 PPKK Fisipol UGM secara aktif telah menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah/swasta baik ditingkat pusat maupun daerah dan dengan perguruan tinggi serta lembaga-lembaga internasional.
Dikatakan oleh Trifonia bahwa, mewujudkan dan mencerdaskan anak bangsa termasuk anak asli papua merupakan salah satu tujuan kehadiran PPKK.
“Kami juga sudah lakukan pertemuan bersama Bupati Manokwari sebelumnya dari Sorong Raya dan akan ke Bintuni, Fakfak dan Kaimana. Semua Kabupaten dan Kota se Papua Barat kami bertemu kepala daerah untuk perkenalkan program penjaringan dan pendampingan seleksi masuk Perguruan Tinggi terutama di Universitas Gadjah Mada dan juga Universitas unggulan negeri lainnya ini perkenalan awal dan direspon baik oleh kepala daerah,” sambungnya.
Dirinya menunjukan bukti keberhasilan pada dua kabupaten di Provinsi Papua yakni Kabupaten Intan Jaya dan Mappi yang telah mengikuti program PPKM sejak dua tahun lalu.
“Kami bukan hanya siapkan proses belajar mengajar namun fasilitas termasuk tempat tinggal. Kabupaten Mappi dan Intan Jaya Provinsi Papua sudah dua tahun mengikuti program ini dan anak-anak Papua sudah masuk di beberapa PT termasuk UGM. Mereka mampu dan akan kami control,” ucapnya.
Kehadiran Program seleksi dan pendampingan calon mahasiswa, kata Trivonia untuk menjawab juga kendala yang terjadi pada program Afirmasi.
“Ada program Afirmasi namun ada kendala, calon Mahasiswa ingin masuk pada Perguruan Tinggi ternama atau ilmu langkah yang memang jarang diminati namun tidak bisa atau tidak lulus, ini kesulitan awal yang menjadi perhatian kami untuk bagaimana memberikan solusi agar calon mahasiswa ini mempunyai kepercayaan diri serta pengetahun untuk dapat kuliah di Perguruan Tinggi tersebut,” jelasnya.
Dirinya bersyukur walaupun pertemuan awal namun antusias kepala daerah mengirimkan data melalui dinas terkait sudah mereka terima.
“Data awal dari Sorong dan Manokwari sudah masuk bahkan Bintuni yang belum saya datangi juga sudah ada 15 orang,” bebernya.
“Mari raihlan cita gapailan bintang cenderawasih Papua Barat, wujudkan generasi emas Papua Barat melalui jalur seleksi dan pendampingan calon mahasiswa Provinsi Papua Barat bersama Pusat Pengembangan kapasitas dan Kerjasama PPKK UGM dan Gugus Tugas Papua UGM Jogjakarta,” tutupnya. (SM)