MANOKWARI – Pencapaian penurunan angka stunting di Kabupaten Manokwari merupakan yang tertinggi di provinsi Papua Barat. Keberhasilan itu dicapai karena adanya kerja sama dari berbagai stakeholders dengan Pemkab Manokwari.
“Jadi kerja sama pemerintah daerah dengan mitra strategis yang ada di Kabupaten Manokwari terutama kita perkuat Satgas Stunting yang mencakup antara lain PKK dan perangkat daerah terkait dan stakeholders lainnya. Jadi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Manokwari dan juga dengan Dinas Kesehatan kemudian kader-kader kesehatan kita dengan seluruh Puskesmas ini bekerja dengan baik, berkolaborasi dengan baik,” ungkap Hermus, Kamis (17/8/2023).
Dari kerja sama tersebut dilakukan kerja-kerja konkret untuk menurunkan angka stunting. Menurut Hermus, kerja konkret pertama adalah melakukan validasi data stunting secara menyeluruh.
“Di mana kita mensinkronkan antara data nasional dan data daerah untuk mendapatkan data yang riil di lapangan, sebenarnya siapa sih yang terkena stunting,” ujarnya.
Hermus mengatakan, berdasarkan hasil survei gizi nasional anak-anak stunting di Kabupaten Manokwari mencapai 600-an anak. Dari angka tersebut dilakukan klarifikasi di lapangan dan ternyata anak-anak benar-benar terdampak stunting berjumlah 135 anak. Dari 135 anak itu, setelah dua bulan dilakukan intervensi dengan memberikan makanan tambahan secara rutin setiap hari, kini hanya tersisa 64 anak yang perlu penanganan.
“Kita sudah turunkan dan yang paling penting di sini adalah kerja sama dan harmonisasi data yang sangat luar biasa serta kita memberikan makan setiap hari kepada anak-anak kita. Ke depan strategi mencakup dua yaitu penanganan yang bersifat substantif dan juga yang spesifik. Ini akan kita lakukan, sehingga kita turunkan stunting. Sebenarnya stunting ini menjadi sebuah gejala dari kemiskinan ekstrem yang kita hadapi. Karena itu, kita menurunkan angka kemiskinan kita berharap berdampak pada penurunan stunting,” pungkas Hermus. (SM7)
