MANOKWARI – Menghadapi hari raya Idul Fitri, kecenderungan terjadinya Inflasi pada Bahan Pokok (Bapok) makanan, sering terjadi, sehingga pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan High Level Meeting (HLM).
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani dalam acara HLM, mengatakan, koordinasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan penting dilakukan sehingga saat menghadapi hari-hari besar keagamaan tidak terjadi Inflasi terutama Bapok.
“Menurut, apa yang dilakukan TPID dan Bank Indonesia, merupakan langkah penting guna mengantisipasi terjadinya inflasi saat memasuki hari raya keagamaan,” ungkap Mohamad Lakotani, dalam sambutannya pada acara HLM di salah satu hotel di Manokwari, Selasa (23/3/2021).
Lanjut Lakotani, evaluasi terkait pelaksanaan pengendalian inflasi tahun sebelumnya dan menyusun strategi menghadapi terjadinya inflasi saat menghadapi Idul Fitri 2021, sebagai bukti upaya pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan Bapok.
“Evaluasi ini penting, sehingga saat memasuki hari raya Idul Fitri, ekonomi berjalan dengan baik, harga barang, terutama Bapok dan ketersediaannya tidak menimbulkan masalah,” katanya.
Diakui Lakotani, kondisi pandemi virus corona yang masih menghantui aktivitas perekonomian, perlu diantisipasi, sehingga harga-harga barang dan stok Bapok, dapat di kendalikan dengan baik.
“Selaku pemerintah, tentu kami bertanggungjawab untuk ketersediaan Bapok dan bagi pelaku ekonomi terutama pelaku pasar, bersama kita menjaga stabilitas harga-harga, baik barang-barang maupun Bapok itu sendiri,” tandasnya (SM13)