SUARAMANDIRI, – Nilai jual Cristiano Ronaldo mencapai titik terburuk dalam karier setelah gagal juara Liga Pro Arab Saudi bersama Al Nassr. Keinginan Al Nassr juara pada musim 2022/2023 dengan mendatangkan Ronaldo pada pertengahan musim ini gagal total.
Al Nassr menempati peringkat kedua klasemen akhir Liga Saudi, tertinggal lima poin di belakang Al Ittihad yang menjadi juara.
Kegagalan Al Nassr juara pada musim ini diklaim berdampak pada harga jual Cristiano Ronaldo. Menurut situs Transfermarkt, dikutip dari Emaratalyoum, saat ini banderol Ronaldo hanya di angka 15 juta euro atau setara dengan Rp241 miliar.
Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan Manchester United saat memboyong Ronaldo dari Sporting Lisbon pada 2003 Silam, 19 juta euro.
Situs tersebut mencatat, nilai jual tertinggi Ronaldo terjadi pada Oktober 2014 hingga Juli 2015 dan Januari 2018, yakni 120 juta euro. Dalam periode tersebut Ronaldo sukses membawa Real Madrid juara Liga Champions.
Kendati demikian merosotnya harga jual Ronaldo saat ini bukan semata karena kegagalan Al Nassr juara, tetapi juga lantaran peran CR7.
Ronaldo tercatat gagal menunjukkan kualitasnya dalam beberapa pertandingan penting, termasuk di Piala Super Saudi dan Piala Raja Saudi. Al Nassr gagal dalam dua ajang itu.
Kapten timnas Portugal itu juga gagal mencetak gol maupun memberikan assist saat Al Nassr melawan klub-klub yang menghuni tiga besar Liga Saudi: Al Ittihad dan Al Hilal. Dalam dua laga itu Al Nassr kalah 0-1 dari Al Ittihad dan 0-2 dari Al Hilal.
Walaupun nilai jual Ronaldo turun, namun secara fakta CR7 adalah pemain sepak bola dengan bayaran terbesar di dunia saat menerima pinangan Al Nassr awal tahun ini.(*)