MANOKWARI – Penerapan sistem informasi yang lebih kekiniaan dan akuntabel yaitu Sistem Informasi Keluarga (SIGA) yang kini diubah menjadi New SIGA. New SIGA akan menjadi data operasional bagi petugas KB dan pihak terkait dalam melakukan intervensi terhadap program BKKBN, khususnya program Bangga Kencana.
“Melalui New SIGA, BKKBN Papua Barat ingin membangun sistem data yang lebih baik ke depan dengan sinkronisasi data basis keluarga Indonesia dengan sistem informasi kependudukan. Fokus lainnya mengintegrasikan data statistic rutin program Bangga Kencana supaya menjamin dan menjaga kerahasiaan individu,”kata Kepala BKKBN Papua Barat, Philmona Maria Yarollo, dalam sambutannya pada pelatihan teknis sistem informasi keluarga atau New SIGA, Rabu (23/03/2022).
Katanya lagi, data keluarga dalam aplikasi New SIGA sangatlah penting sebagai peta kinerja, intervensi program dan pengukuran kinerja. Aplikasi ini menyediakan data nama dan alamat yang akurat atau by name by address.
Dalam New SIGA ini dikembangkan lagi item-item data seperti pelayanan KB, pelayanan kontrasepsim kartu pendaftaran, laporan pengendalian lapanagn maupun kelompok kegiatan baik Bina Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, PIK Remaja dan lain sebagainya.
“Saya yakin dengan kerja sama yang baik kita akan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan kompetensi SDM aparatur Pengelola Data New SIGA di lingkungan BKKBN Papua Barat maupun seluruh petugas pelaporan dari OPD KB kabupaten/Kota melalui pelatihan sistem informasi keluarga yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian target program Bangga kencana di Papua Barat ke depan,” tuturnya.
Menurutnya, SIGA menjadi harapan baru dalam penyediaan data dan informasi program pembangunan keluarga, kependudukan dan KB yang valid, akurat dan akuntabel.
“Data yang dihasilkan SIGA akan dijadikan sebagai rujukan intervensi operasional di lapangan untuk memastikan program yang dirancang dapat ter ‘deliver’ secara tepat dan tepat pada masyarakat yang membutuhkan,” kata Philmona.
Untuk mendukung hal tersebut, telah dilakukan tiga perubahan krusial yang menjadi prinsip pengembangan New SIGA yakni integrasi sistem sebagai upaya one and single data, hasil pendataan keluarga atau Basis Data Keluarga Indonesia yang menjadi referensi sub sistem lainnya dan perubahan pencatatan dari agregat menjadi pencatatan by name by address dengan tujuan memperbaiki kualitas data dan membuat data lebih akuntabel.
Agar SIGA dapat diimplementasikan dengan baik, Kepala BKKBN berpesan agar pengelola SIGA baik dari internal SDM BKKBN maupun dari eskternal mitra strategis yang berkaitan dengan erat di tingkat Kabupaten/Kota sampai dengan lini depan lapangan memahami dengan baik pengelolaan dan pengolahan data pada Sub Sistem yang ada pada SIGA baik pelayanan Kontrasepsi, Pengedalian lapangan dan pendataan keluarga.
“Bapak Ibu selaku pengelola data dan laporan agar dapat memahami dengan baik cara pengelolaannya dan terimplementasikan secara menyeluruh pada tahun 2022,” pesannya.
Sebelumnya, Lusinda Maker, ketua panitia melaporkan peserta kegiatan berjumlah 40 orang merupakan Kabid atau Kasie KB, tenaga operator/admin pencatatan dan pelaporan pada OPD KB Kabupaten/Kota se Papua Barat serta tenaga penyuluh lapangan PKN/PLKB. (SM)