Kick Off Program GENTING, Baznas Papua Barat Mitra Pertama Orang Tua Asuh Anak Stunting

MANOKWARI – Dalam upaya percepatan penurunan stunting, Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) resmi diluncurkan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN melalui telekonferensi dari Karawang, Jawa Barat. Di Papua Barat, kegiatan ini turut dilaksanakan secara hybrid dari Aula Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan.

Baznas Provinsi Papua Barat menjadi mitra pertama yang mengambil peran sebagai orang tua asuh bagi anak stunting di wilayah tersebut. Komitmen ini ditandai dengan penyerahan bantuan nutrisi yang akan dikelola bersama Tim Pendamping Keluarga di tingkat distrik Masni.

Bacaan Lainnya

Turut menjadi orang tua asuh dalam program ini adalah Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat, Philmona Maria Yarollo, yang memberikan bantuan tipe N1 berupa nutrisi selama 6 bulan kepada seorang ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Selain itu, Sekretaris Perwakilan BKKBN Papua Barat, Yahya Richard Rumbino, juga mengambil peran yang sama dengan tipe bantuan serupa untuk ibu hamil KEK lainnya.

Sebagai langkah inspiratif di tingkat lapangan, Sugianto, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Distrik Masni, menjadi orang tua asuh bagi dua balita stunting dari keluarga berisiko di distrik tersebut. Bantuan berupa makanan tambahan (PMT) akan diberikan selama 3 bulan, yang pelaksanaannya dikelola oleh Tim Pendamping Keluarga Distrik Masni.

Dalam kegiatan ini, Penjabat Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Koordinator Satgas Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Provinsi Papua Barat memberikan sambutan dan arahan. Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat, Kepala DP3AKB Kabupaten Manokwari, jajaran Tim Pendamping Keluarga (TPK), kepala kampung Distrik Masni, serta Ketua Tim di Perwakilan BKKBN Papua Barat.

Baca Juga:  Mansel Tuan Rumah Harganas Tahun 2019

Kick-off Program GENTING ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan generasi bebas stunting melalui kolaborasi multipihak, dengan menekankan pentingnya intervensi berbasis keluarga. Program ini menjadi contoh nyata implementasi kebijakan berbasis partisipasi masyarakat dan penguatan lintas sektor untuk menciptakan keluarga sehat dan berkualitas. (SM) 

Pos terkait