MANOKWARI, – Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengajak semua masyarakat menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama, suku dan golongan di Kabupaten Manokwari.
“Kita harus memaknai bahwa keberagaman yang menjadi kekayaan kita merupakan anugerah Tuhan,” ujar Hermus pada perayaan Paskah bersama Pemkab Manokwari, TNI-Polri, gereja, dan masyarakat di Lapangan SP-3 Distrik Prafi, Jumat (28/04/2023) petang.
Menurut Hermus, keberagaman yang ada merupakan identitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Sebab keberagaman menjadi sumber transformasi peradaban dan pembangunan khususnya di Kabupaten Manokwari.
Hermus juga mengajak untuk saling bersinergi da berkolaborasi membangun Kabupaten Manokwari yang lebih baik ke depan.
“Pemkab Manokwari tetap berkomitmen untuk berkolaborasi dengan unsur TNI dan Polri, gereja, lembaga sosial keagamaan, serta organisasi kemasyarakatan untuk menggerakkan partisipasi pembangunan agar tanggung jawab pembangunan dikerjakan bersama-sama,” ujarnya.
Hermus pun mengajak masyarakat dan gereja untuk mewaspasai bahaya dan dokma ekstremisme yang berpotensi menimbulkan perpecahan di antara umat beragama dan gereja.
“Mari kita menjaga gereja dari perpecahan dan menjadikan gereja sebagai sumber transformasi pembangunan di Kabupaten Manokwari. Semoga Paskah tahun ini makin memperkokoh inan kita kepasa Yesus Kristua dan menjadikan kita pribadi yanh mengasihi Tuhan, mau berkorban, berbagi denvan sesama, dan menjalin kerukunan dengan sesama anak bangsa di Kabupaten Manokwari,” tukasnya.
Ketua panitia Paskah bersama Pemkab Manokwari, TNI-Polri, gereja, dan masyarakat, Pdt. Lukas Saroy, menyampaikan Paskah bersama dilaksanakan untuk menyelamatkan generasi gereja dan membangun kerja sama yang rukun serta menghindarkan kekerasan, narkoba, dan pengaruh dunia maya.
“Selain itu, membangun cinta kasih di antara sesama anak bangsa serta meningkatkan kerukunan dan persatuan,” katanya.
Baca Juga: Sebelum Dibongkar, Pemilik Bangunan di Jalan Baru sudah Empat Kali Ditegur
Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo; Sekda Manokwari, drg. Henri Sembiring; dan unsur Forkopimda Manokwari. Hadir pula pimpinan organisasi gereja, pimpinan denominasi gereja, serta masyarakat.
Perayaan Paskah juga diiringi tarian dari para remaja dengan para penari tidak hanya berasal dari satu agama.
“Para penari ada dari Muslim, Katolik, dan Protestan. Ini untuk mewujudkan moto Manokwari untuk Semua dan Semua untuk Manokwari. Kita bergandengan tangan untuk mewujudkan Manokwari yang aman dan religius,” tukas Pendeta Saroy. (SM7)