Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sedang Berupaya Kembalikan Kejayaan Kakao di Kabupaten Manokwari

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Yoseph D. Kinho.

MANOKWARI – Pemerintah Kabupaten Manokwari melalui Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus berupaya mengembalikan kejayaan tanaman kakao di Kabupaten Manokwari. Untuk itu, sejak tahun 2018 Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari melakukan pengembangan dan penanaman Kembali kakao di sejumlah wilayah.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari, Yoseph D. Kinho, menjelaskan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari sedang berupaya mengembalikan masa kejayaan tanaman kakao di Kabupaten Manokwari. Untuk itu, sejak tahun 2018 dilakukan pengembangan atau penanaman kembali tanaman kakao yang umurnya sudah tua dan produksinya menurun.

Bacaan Lainnya

“Sejak 2018, dilakukan pengembangan kakao di Distrik Manokwari Utara. Pada tahun 2018 dilakukan pengembangan tanaman kakao seluas 50 hektar (ha). Tahun 2019 menambah lagi pengembangan tanaman kakao seluas 100 ha,” ujar Yoseph di ruang kerjanya, Selasa (15/12/2020).

Sedangkan untuk tahun 2020, lanjutnya, dilakukan pengembangan kakao di tiga distrik lagi yakni distrik Prafi, Masni, dan Sidey. Di setiap distrik tersebut dikembangkan tanaman kakao seluas 5 ha, sehingga total pengembangan kakao di Prafi, Masni, dan Sidey tahun ini seluas 15 ha.

Sementara untuk tahun 2021, kata Yoseph, ada rencana membuat semacam demplot atau kebun percontohan kakao di Distrik Manokwari Utara. Itu dilakukan karena selama ini petani-petani kakao di Manokwari Utara adalah petani lokal dan mereka pernah trauma dengan serangan hama PBK (penggerek buah kakao) yang dulu pernah menyerang kakao mereka.

“Jadi karena serangan hama itu, minat masyarakat untuk mengembangkan kembali tanaman kakao agak berkurang atau menurun. Untuk itu, kami mau buat semacam demplot atau kebun percontohan, sehingga bisa menghasilkan dan produksi bisa tampak. Harapan kami dengan adanya kebun percontohan itu bisa mengembalikan minat para petani untuk membudidayakan kakao,” sebutnya.

Baca Juga:  HEBO akan Jadi Masyarakat Jadi Pelaku Ekonomi, bukan Penikmat Ekonomi

Menurutnya, jika hanya memberikan penyuluhan, masyarakat mengikuti dan mendengarnya. Akan tetapi, mereka sudah diajak untuk kembali mengembangkan tanaman kakao karena pernah trauma dengan serangan hama PBK. Untuk itu, pihaknya ingin memberikan bukti melalui kebun percontohan yang akan dibuat tahun depan.

“Dengan kebun percontohan itu dan para petani bisa melihat hasilnya, mereka bisa kembali ada semangat untuk membudidayakan tanaman kakao,” harapnya.

Menurut Yoseph, sesuai hasil koordinasi dengan Bappeda Kabupaten Manokwari, akan disediakan lahan seluas 2 ha untuk pembuatan kebun percontohan kakao di distrik Manokwari Utara. Pihaknya pun sudah melakukan orientasi lapangan untuk mencari titik yang tepat untuk membuat kebun percontohan tersebut.

“Ada dua tempat alternatif yakni di kampung Tanah Rubuh Distrik, Manokwari Utara, dan kampung Warbefor. Itu alternatifnya tapi belum ada kepastian. Kami masih negosiasi masalah tanah dan sebagainya, masalah hak ulayat, tapi yang jelas lokasinya di distrik Manokwari Utara karena distrik itu merupakan kawasan sentra produksi kakao,” pungkasnya. (SM7)

Pos terkait