FAKFAK, – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Mohammad Lakotani, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan di Papua Barat melalui jargon “Doamu.” Berbekal fondasi pembangunan yang telah diletakkan, pasangan ini berjanji untuk memperkuat berbagai sektor penting bagi masyarakat Papua Barat, termasuk pengembangan fasilitas ibadah, penyerapan tenaga honorer, hingga penyediaan lapangan kerja bagi pemuda asli Papua.
Dalam visi mereka, Dominggus dan Lakotani menegaskan pentingnya keberlanjutan dalam pembangunan fasilitas rumah ibadah. Rumah ibadah untuk umat Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Katolik akan terus ditingkatkan, meski secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan anggaran daerah.
“Kita akan melanjutkan program yang sudah ada, meskipun tidak bisa menjawab semua dalam satu waktu, namun bertahap sesuai kemampuan daerah,” kata Dominggus.
Tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, pasangan Doamu juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah kabupaten dalam mewujudkan harapan masyarakat Papua Barat. Mereka ingin memastikan bahwa pelayanan masyarakat berjalan optimal dengan kerja sama antara provinsi dan kabupaten.
“Dengan kolaborasi bersama bupati dan walikota, kita saling berbagi tugas demi pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya.
Dominggus juga menyoroti perjuangan mereka dalam mengupayakan pengangkatan tenaga honorer melalui afirmasi di Papua Barat. Pada masa jabatannya, bersama bupati, walikota, DPR Provinsi, dan MRPB, ia berhasil mendapatkan persetujuan afirmasi pengangkatan sekitar 8.100 tenaga honorer untuk Papua Barat dan Papua Barat Daya. Pengangkatan ini juga diikuti dengan kuota afirmasi khusus sebesar 4.381 yang dibagikan di seluruh kabupaten pada tahun 2022. Namun, program tersebut terhenti setelah masa jabatan mereka berakhir dan tidak dilanjutkan oleh pejabat pengganti.
** Baca Juga: HUT ke 126, Manokwari Diharapkan Semakin Lebih Baik
Dalam upaya meningkatkan kesempatan bagi anak-anak asli Papua, pasangan Doamu juga merancang program afirmasi khusus bagi Bintara Polri dan TNI. Program ini meliputi Bintara Noken Polri, Bintara Otsus TNI, hingga Sekolah Inspektur Polisi (SIP) yang semuanya diperuntukkan khusus bagi Orang Asli Papua (OAP).
Sebagai bagian dari visi pemberdayaan ekonomi, Dominggus dan Lakotani juga telah mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di Manokwari Selatan. Balai ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan bagi anak-anak Papua yang putus sekolah atau menganggur. Dominggus menjelaskan bahwa fasilitas ini akan mendata dan memberikan pelatihan kepada pemuda di Papua Barat agar siap masuk ke pasar kerja.
“Kita akan bantu anak-anak Papua dengan pelatihan keterampilan, agar mereka dapat terserap di industri seperti LNG Tangguh dan Pupuk Kaltim yang sedang dikembangkan di Fakfak,” jelasnya.
Dengan komitmen ini, pasangan Dominggus Mandacan dan Mohammad Lakotani berharap dapat melanjutkan pembangunan Papua Barat yang inklusif dan menjawab kebutuhan masyarakat sesuai potensi dan keunikan daerah. (SM)