MANOKWARI – Penggunaan gadget pada anak usia dini di satu sisi berdampak positif, namun di satu sisi berdampak buruk pada anak. Karena itu, orangtua harus mengawasi penggunaan gadget oleh anak.
Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan, saat ini gadget sangat digemari oleh anak usia dini. Tidak dipungkiri bahwa gadget sangat berdampak positif karena dapat membantu meningkatkan keterampilan kognitif serta koordinasi tangan dan mata.
“Selain itu dapat mempelajari hal-hal baru dan mengenal budaya yang berbeda melalui penggunaan aplikasi dan internet,” ujar Budoyo pada kegiatan parenting penurunan stunting dan pengaruh gadget terhadap tumbuh kembang anak serta sosialisasi kesehatan gigi dan mulut.
Kegiatan itu dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Bunda PAUD Kabupaten Manokwari, di gedung Lodewijk Mandatjan SP-4, Distrik Prafi, Jumat (21/10/2022).
Namun demikian, menurut Budoyo, penggunaan gadget oleh anak usia dini harus dalam pengawasan orangtua. Sebab, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional serta kesehatan mental anak.
“Di antaranya anak menjadi pribadi tertutup, gangguan tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyber bullying, perubahan perilaku, hingga depresi. Jadi di satu sisi gadget baik tapi di sisi lain ada dampak-dampak negatif. Ini harus senantiasa dalam pengawasan orangtua, dalam bimbingan orang tua,” tandas Budoyo.
Bunda PAUD Kabupaten Manokwari, Febelina Indou, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Pokja Bunda PAUD bertujuan memberikan edukasi dan dorongan kepada orangtua anak akan pentingnya pendampingan dan pengasuhan dalam pemenuhan gizi yang baik bagi anak.
Selain itu, memberikan edukasi terkait pentingnya kesehatan gigi dan mulut serta imbauan pengawasan terhadap tontonan yang baik bagi anak dan menciptakan rutinitas yang menyenangkan dan bermanfaat bersama anak. Dengan demikian, dapat menghindarkan anak dari pengaruh gadget seperti gangguan tidur, perilaku kekerasan anak, menjadi pribadi yang tertutup, kurangnya kreativitas anak, dan ancaman cyber bullying atau perundungan menggunakan teknologi digital.
“Sebagai seorang ibu atau sebagai mama, saya sangat berharap kepada orang-orang tua agar bersama-sama kita menjadikan rumah kita sebagai tempat terbaik dan teraman bagi anak-anak. Dengan begitu, saya yakin kita pasti bisa menciptakan generasi atau mempersiapkan generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan ceria di Tanah Papua, Papua Barat, dan Manokwari yang kita cintai bersama,” tukasnya.
Selain sosialisasi pentingnya pemenuhan gizi anak dan ibu hamil untuk pencegahan stuning, ada juga sosialisasi pengawasan penggunaan gadget pada anak, serta simulasi membersihkan gigi dan mulut bagi para pelajar TK dan SD.
Di samping itu, penyerahan bantuan sarana kebersihan gigi dan mulut serta pemberian makanan tambahan bagi anak. (SM7)