Gelandang Serang Prancis Berani Bicara Soal Cara Menyakiti Argentina dan Messi

Gelandang Serang Prancis
Gelandang serang Perancis,, Antoine Griezmann,, optimistis timnya akan melibas Argentina di Qatar. (Reuters)

QATAR, suaramandiri.coAntoine Griezmann optimistis Prancis kembali mempertahankan juara dunia di Qatar. Gelandang serang Prancis itu dalam kepercayaan tinggi bakal mengalahkan Argentina di Final Piala Dunia 2022. Bahkan dia berani bicara cara menyakiti Argentina dan Lionel Messi.

Prancis lolos ke babak pamungkas turnamen empat tahunan usai menyingkirkan Maroko dengan skor 2-0, Kamis (15/12) dini hari WIB. Selanjutnya Prancis akan bersua Argentina, mengulang memori perempat final saat Le Bleus mengalahkan Argentina dengan skor 4-3 di babak perempat final Piala Dunia 2018.

“Argentina dalam performa terbaik. Messi dalam performa terbaik dan memiliki orang-orang yang kuat di sekitarnya. Laga nanti akan sulit, tapi kami akan menyiapkan diri dengan baik,” ujar Griezmann dikutip dari Reuters pascalaga kontra Maroko.

Griezmann menambahkan. “Kami harus tahu cara menyakiti Argentina, dan kapan kami harus bertahan saat menghadapi mereka,”.

Griezmann belum mencetak gol pada gelaran Piala Dunia tahun ini. Namun sejumlah peluang yang ia ciptakan dan serangan yang ia kreasikan dinilai sebagai jantung permainan apik skuat Ayam Jantan. “Saya berusaha membantu tim sebanyak mungkin, seperti biasa,” ujar Griezmann.

Mengomentari laga dini hari tadi, penyerang Atletico Madrid itu mengakui betapa merepotkannya barisan pertahanan Maroko. Menurutnya, tim asal Afrika itu piawai mengatur taktik dan memiliki pertahanan yang baik. Bahkan Maroko diakui memiliki banyak peluang menciptakan gol di babak kedua.

“Mencetak gol awal membuat segalanya lebih mudah bagi kami dan gol kedua membuat kami lebih nyaman lagi bermain. Ini adalah pertandingan yang sulit.”

Baca Juga: Prancis Melenggang ke Final Usai Bantai Maroko

Prancis akan menghadapi Argentina di babak final pada Minggu waktu setempat. Mereka akan menghadapi kekuatan Amerika latin di Lusail Stadion sebelum akhirnya gelaran Piala Dunia di negeri mayoritas muslim ditutup.

“Kami tahu mereka [Argentina] mendapat banyak dukungan di antara penonton. Kita bisa membuat sejarah tetapi jalan masih sangat panjang, 90 menit atau lebih. Anda harus tetap membumi,” tegasnya.(*)

Pos terkait