Gerak Cepat BKKBN Turunkan Angka Stunting di Papua Barat

Kepala BKKBN Papua barat bersama pegawai saat merayakan Hari Keluarga Nasional dikantor BKKBN Arfai, belum lama ini

MANOKWARI – Setelah ditunjuk sebagai koordinator percepatan penurunan stunting, BKKBN langsung bertindak cepat melakukan penguatan kelembagaan. Salah satunya membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Koordinator Bidang Pengedalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera BKKBN Papua Barat, dr.Christina, mengatakan untuk Papua Barat, tingkat kabupaten/kota sudah 100 persen, tingkat distrik 72,10 persen, tingkat kampung 62,98 persen dan untuk tim audit kasus stunting sendiri 61,54 persen. Itulah upaya pertama yang dilakukan BKKBN.

Bacaan Lainnya

“Penurunan angka stunting tidak bisa hanya dikerjakan BKKBN sendiri. Butuh kerja bersama dan sama-sama kerja dari stakehokders terkait,” ucapnya, saat mengikuti berbagi kasih dan peduli serta pemberian makanan bergizi untuk anak stunting oleh Pangdam XVIII Kasuari di Keluraha Sowi, Selasa (5/7/2022).

Kepedulian Pangdam XVIII Kasuari juga merupakan salah satu gerak cepat dari BKKBN yang mana BKKBN sendiri telah mengukuhkan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurchman sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang digelar di Jogjakarta belum lama ini.

Namun, sambung dr. Christina untuk intervensi dari BKKBN sendiri, telah beberapa yang sudah dilakukan seperti layanan KB, edukasi 1000 HPK bagi keluarga-keluarga baduta sekitar 91.216 keluarga kemudian pendataan calon-calon remaja. Kemudian kita juga sosialisasi pendataan remaja calon pengantin melalui aplikasi elsimil(elektronik siap nikah siap hamil), sosialisasi KIE kepada keluarga berisiko stunting dan membentuk tim pendamping keluarga.

Baca Juga:  Gubernur: Stok Bapok Aman 3 Bulan ke Depan, Harga Stabil

“Ini upaya-upaya BKKBN untuk menurunkan angka stunting khusus di Papua Barat. Kami berharap dukungan dan kerja sama semua pihak untuk bersama memerangi stunting di Papua Barat,” harapnya.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Sowi IV, Gerda Boseren mengapresiasi kedatangan Pangdam Kasuari bersama istri dan jajaran di wilayah kerjanya.

Ia berharap kunjungan tersebut dapat berkelanjutan bukan saja dari Pangdam namun instansi lain guna penurunan angka stunting di Manokwari. Untuk saat ini, kata Gerda, jumlah anak stunting di Kelurahan Sowi sebanyak 33 anak, namun telah diberikan makanan bergizi serta edukasi tentang pola makan.

“Ada beberapa penyebab stunting seperti faktor ekonomi dan juga banyaknya anak.

“Tidak mengikuti KB sehingga banyak anak dan juga faktor ekonomi salah satu yang merupakan penyebab stunting,” tutur Gerda.

Ia juga berharap kunjungan pangdam bukan saja ke Puskesmas Sowi namun juga di distrik atau puskemas lain agar bersama menurunkan angka stunting. (SM)

Pos terkait