MANOKWARI – Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari sependapat dengan Pjs Bupati untuk melakukan rapid test massal dari satu distrik ke distrik lain. Namun, saat ini rapid test massal belum bisa dilakukan karena terkendala banyaknya tenaga kesehatan di Puskesmas yang terpapar Covid-19.
Ketua Harian Gugus Tugas Covi-19 Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring, mengatakan, rapid test biasanya dilakukan oleh petugas Puskesmas. Namun, saat ini banyak tenaga Kesehatan di Puskesmas-Puskesmas terpapar Covid-19.
“Rapid test itu biasanya dilakukan oleh petugas puskesmas. Hanya saja, yang menjadi masalah adalah banyak tenaga kesehatan kita yang terpapar Covid-19. Tenaga kesehatan yang terpapar diisolasi sampai sembuh. Jika semua faskes sudah fight atau normal kembali pasti akan membuat program rapid massal,” kata Sembiring di Posko Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari, Rabu (30/9/2020).
Kendala lainnya, kata Sembiring, yakni terbatasnya reagen untuk alat PCR di RSU Manokwari. Jika rapid test massal dilakukan, ada kemungkinan banyak ditemukan yang reaktif, yang harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab.
Namun, pemeriksaan swab baru dilakukan jika ada reagen yang cukup. Sementara saat ini persediaan reagen untuk alat PCR RSU Manokwari terbatas.
“Tetapi sekarang kendala, alat PCR di RSU Manokwari reagennya terbatas, di RS provinsi juga demikian,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Sembiring, rapid test baru dilakukan pada mereka yang melakukan kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Selama ini, jika ada orang yang terkonnfirmasi positif Covid-19, maka mereka yang melakukan kontak dengan pasien tersebut akan di-rapid test. Sedangkan untuk rapid massal nanti kita tetap lakukan. Jadi kepada semua distrik siap-siap, nanti akan kerja sama dengan Puskesmas untuk melaksanakan rapid massal,” tukasnya.
Sebelumnya, Pjs Bupati Manokwari, Robert Rumbekwan, memiliki pemikiran untuk menakan kasus Covid-19 di Kabupaten Manokwari. Untuk menekan meluasnya penularan Covid-19, Rumbekwan berpikiran untuk melaksanakan untuk melaksanakan rapid test massal kepada masyarakat.
Rapid test massal itu dilakukan per distrik. Jika ditemukan ada warga yang reaktif, langsung dipisahkan untuk ditindaklanjuti. Menurut Rumbekwan, jika rapid test massal dilaksanakan, dalam tiga atau empat bulan ke depan, kasus Covid-19 bisa mengalami penurunan. (SM7)