MANOKWARI – Para orangtua diingatkan untuk memperhatikan kesehatan gigi dan mulut anak. Sebab sesuai hasil penelitian, hanya 7 persen anak yang bebas dari gigi berlubang.
Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan, pengenalan dan perawatan kesehatan gigi secara dini sangat penting. Sebab banyak anak dengan tingkat frekuensi karies atau gigi berlubang yang cukup tinggi dan masih banyak yang belum tertangani.
Menurut Budoyo, hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 57,6 persen penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut. Dari angka itu hanya sekitar 10,2 persen yang telah mendapatkan pelayaran medis.
“Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini, sangat tinggi yakni 93 persen dan hanya 7 persen anak yang bebas dari masalah gigi berlubang,” ujar Budoyo pada kegiatan parenting penurunan stunting dan pengaruh gadget terhadap tumbuh kembang anak serta sosialisasi kesehatan gigi dan mulut yang digelar Pokja Bunda PAUD Kabupaten Manokwari di gedung Lodewijk Mandatjan SP-4, Distrik Prafi, Jumat (21/10/2022).
Menurut Budoyo, mulut bukan sekedar pintu masuknya makanan dan minuman tetapi fungsi mulut lebih dari itu. Dikatakan Budoyo, tidak banyak orang menyadari besarnya peranan mulut bagi kesehatan dalam mengurangi frekuensi karies atau gigi berlubang gigi.
“Mari kita rawat putra-putri kita karena ada keterkaitan antara kesehatan mulut dan gigi putra-putri kita karena kalau gigi berlubang dan sakit, pengobatanya butuh biayanya yang sangat mahal,” tukas Budoyo.
Bunda PAUD Kabupaten Manokwari, Febelina Indou, mengapresiasi Pemkab Manokwari yang memberikan dukungan dan mendorong Bunda PAUD hingga kegiatan itu terlaksana. Program-program Bunda PAUD pun selalu disinergikan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Manokwari.
“Tujuannya adalah mempersiapkan generasi yang cerdas, sehat, dan ceria,” tegasnya.
Menurut Febelina, kegiatan itu tidak hanya dilaksanakan di dataran Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey.
“Bukan hanya di sini, tetapi kami akan bergerak juga ke kota untuk mengedukasi orangtua terkait pola asuh anak-anak kita ke depan,” tukas Febelina. (SM7)