Hendak Beri Makanan Tambahan Anak Stunting, Mobil Ambulance Malah Dilempar, Petugas Trauma

Mobil ambulance yang dilempar dan dipotong. (IST)

MANOKWARI – Mobil ambulance milik Puskesmas Tanah Rubuh ikut dilempar dan dipotong massa saat aksi yang terjadi di Maruni, Jumat (7/10/2022).

Kepala Puskemas Tanah Rubuh, Maikel Osok menceritakan, seperti hari-hari biasa, ia dan rombongan dari Kota yang hendak bertugas di Puskemas Tanah Rubuh berangkat dari Polda Papua Barat sekitar pukul 08.00 WIT dengan menggunakan mobil ambulance.

Bacaan Lainnya

Di dalam mobil ambulance terdapat 5 petugas, 4 berada di belakang dan 1 bagian depan, sedangkan dirinya yang membawa mobil tersebut.

“Kami ada 6 orang dalam mobil, 4 di belakang 1  depan, saya sendiri yang bawa mobil, sedangkan teman-teman lain ada yang naik motor dan Damri,” terangnya, Sabtu (8/10/2022).

“Kemarin mau mulai pemberian makanan tambahan untuk anak-anak stunting, sehingga kami berusaha harus berangkat dan kira masyarakat biarkan kami lewat karena ambulance. Tapi sampai di jembatan Maripi tepatnya di Pos Kehutanan, kami dihadang dan disuruh balik. Saya mundurkan mobil pelan-pelan dan cari posisi untuk berbelok, tetapi mereka kejar dan potong spion kanan. Dari depan lempar dengan batu-batu besar sehingga kaca depan retak. Pas posisi mobil melintang di jalan untuk berputar mereka membabi buta potong kaca mobil bagian kiri dan pintu depan. Setelah mobil lurus arah kota mereka potong kaca lagi. Petugas yang dibagian belakang sudah ketakutan dan menangis semua,” sambungnya.

Maikel menambahkan setelah sampai di Gereja Katolik Salvator Maripi, dirinya lalu melapor di Polda Papua Barat.

“Akibat kejadian itu dua petugas terkena serpihan kaca. Satu di mata kanan dan satunya kemasukan serpihan kaca. Keduanya sudah ditangani di RS Bhayangkara langsung,” tuturnya.

Baca Juga:  AHHN Bendahara Menyusul Kadis Nakertrans Papua Barat jadi Tersangka

Kejadian ini pun telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Manokwari dan dirinya telah membuat laporan polisi.

“Saya sudah buat laporan polisi dan telah diperiksa selama 3 jam. Kami ini mau pelayanan untuk masyarakat tapi kejadian itu membuat petugas trauma berat,” tutupnya dengan nada sedih.

Sebelumnya, kecelakaan sepeda motor dan mobil yang terjadi di Jembatan Danau Kabori di ruas Jalan Trikora Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Jumat (7/10/2022). Dimana dalam kecelakaan tersebut, pengendara motor yang merupakan pelajar meninggal di tempat. Keluarga yang tidak terima lalu membakar mobil yang berada di TKP serta merusak truck yang berada di Polda Papua Barat. Polisi yang hendak mengamankan pun dikejar dengan sajam. (SM)

Pos terkait