HIKMAH JUM’AT: Peningkatan Amal Agar Dapat Ketenangan Jiwa

Bulan Syawal

SUARAMANDIRI – Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita nikmat iman dan Islam. Salawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, serta kepada sahabat, keluarga dan semua pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Hari ini kita berada di akhir bulan Syawal, bulan yang penuh berkah, dimana kita merayakan kemenangan kita atas nafsu dengan menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang lalu. Bulan Syawal mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga momentum kebaikan yang telah kita bangun.

Bacaan Lainnya

Namun, perlu kita sadari bahwa setelah bulan Ramadhan dan Syawal berlalu, kita tidak boleh melupakan esensi dari apa yang telah kita lakukan. Peningkatan amal dan ibadah harus kita jaga dan terus kita tingkatkan, bukan hanya di bulan Ramadhan dan Syawal saja, tetapi sepanjang tahun, sepanjang hidup kita.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Imam Bukhari, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu meski sedikit.” Ini mengingatkan kita bahwa kconsistensi dalam beramal jauh lebih penting daripada jumlahnya. Karena itu, marilah kita renungkan bagaimana kita bisa menjaga dan meningkatkan amal kita.

Pertama, kita harus selalu mengingat Allah. Allah berfirman dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.” Mengingat Allah bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, melalui dzikir, shalat, membaca Al-Quran, dan bentuk ibadah lainnya.

Kedua, kita harus selalu berusaha untuk berbuat baik kepada sesama. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” Dengan berbuat baik kepada orang lain, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga membantu menciptakan masyarakat yang harmonis dan damai.

Ketiga, kita harus selalu meminta maaf dan memaafkan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meminta maaf, dia tidak akan dinaikkan derajatnya.” Maaf dan pengampunan adalah kunci untuk membersihkan hati dari rasa dendam dan permusuhan, dan membuka jalan untuk ketenangan jiwa.

Keempat, kita harus senantiasa berdoa dan berserah diri kepada Allah SWT. Doa adalah senjata umat Islam, dan berserah diri kepada Allah adalah puncak keimanan. Dengan berdoa, kita mengakui bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan Allah, dan dengan berserah diri, kita menyerahkan segala kekhawatiran dan kecemasan kita kepada-Nya.

Kelima, kita harus berusaha untuk selalu bersyukur. Allah SWT berfirman dalam Surah Ibrahim ayat 7, “Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’” Dengan bersyukur, kita mengakui nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dan ini akan membantu kita untuk selalu merasa cukup dan puas.

Akhirnya, kita harus selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan ketaatan. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” Dengan mendekatkan diri kepada Allah, kita akan merasakan ketenangan dan kedamaian yang tidak bisa didapatkan dari sumber lain.

Marilah kita manfaatkan momentum akhir bulan Syawal ini untuk merenung dan memperbaiki diri. Marilah kita jaga dan tingkatkan amal kita, dan berusaha untuk meraih ketenangan jiwa melalui ketaatan kepada Allah. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, memberi kita kekuatan untuk terus beramal, dan mengisi hati kita dengan ketenangan dan kedamaian. Amin.

Akhir kata, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam.

Demikianlah khutbah Jumat yang bisa Anda gunakan untuk merenung dan memperbaiki diri di akhir bulan Syawal. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi Anda untuk terus meningkatkan amal dan meraih ketenangan jiwa.(*)

Pos terkait