MANOKWARI — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Alumi Universitas Papua (DPP IKA Unipa) Petrus Kasihiw menegaskan, pihaknya siap menjembatani dan berada ditengah-tengah dalam menyikapi insiden demonstrasi sejumlah mahasiswa yang berakhir anarkis di Kampus Unipa belum lama ini.
“Berkaitan dengan penyelesian dampak demontrasi dari adik-adik, kita alumni (IKA UNIPA) prinsipnya berada ditengah-tengah. Kita tidak sertamerta membela kampus habisan-habisan atau membela adik-adik mahasiswa habis-habisan, itu tidak. Lalu kalau ada proses yang sudah berjalan dan ada saudara-saudara kita yang mengatasnamakan alumni, itu mungkin anggota alumni yang bersimpati. Tetapi secara organisasi (IKA Unipa), kita belum mengambil langkah. Kita tetap berada di tengah,” kata Kasihiw, Kamis (5/8/2021).
“Harapan saya selaku ketua IKA Unipa, siap menjembatani dan memediasi antara adik-adik yang berdemo dengan kampus yakni senat sebagai pengambil keputusan,” sambungnya.
Ditegaskan Kasihiw, pihaknya terus berupaya dan mencari solusi terbaik bagi adik-adik mahasiswa maupun kampus.
“Kita mungkin cari solusi (win win solution) supaya adik-adik ini kalau boleh tidak diproses hukum dan mereka disadarkan dari cara menyampaikan aspirasi yang tidak etis, tidak anarkis,” tegas Kasihiw.
Aspirasi adik-adik mahasiswa atau calon mahasiswa, kata Kasihiw, perlu diapresiasi. Pasalnya, permintaan untuk dapat mengenyam pendidikan.
“Aspirasi mereka itu baik. Saya juga berharap kalau mereka datang minta untuk sekolah, itu sesuatu yang luar biasa. Mereka mau kuliah, tinggal kita di kampus melihat peluang apakah bisa sesuai dengan sistem Pendidikan Nasional, tentunya ada aturan-aturan yang kampus pegang sebagai acuan. Nah ini kita cari titik tengahnya di mana supaya adik-adik kita ini bisa kuliah. Mungkin ini menurut saya karena ada miscommunication. Ada adik-adik mahasiswa kita yang mendesak dengan kepentingan mereka lalu kampus mungkin mengganggap kemudian. Bukan kampus bilang tidak, tapi ada mekanisme dan proses. Harus dilakukan pengumuman dan administrasi. Mungkin ada jalur lain sehingga adik-adik bisa kuliah,” tandas Kasihiw. (SM)