MANOKWARI – DAP Wilayah III Doberai terbuka untuk semua orang yang ada di Manokwari. Untuk itu, jika ada masalah datanglah ke kantor DAP Wilayah III Doberai untuk diselesaikan bersama.
“Jadi Bapak harus lakukan dari, artinya punya negeri atau kampung halaman sini sendiri, sehingga terbuka untuk semua orang yang datang tinggal di Manokwari ini, supaya kalau ada masalah, ada rumah ini, datang dan kita duduk selesaikan. Kalau mabuk, berkelahi di sana, ini ada rumah untuk datang selesaikan. Jangan bakar ban di sana. Jangan bikin kotor di kota ini,” tegas Meidodga kepada awak media usai dikukuhkan sebagai Ketua DAP Wilayah III Doberai, Selasa (31/05/2022).
“Ada masalah ya mari kita duduk bicara di sini. Rumah ini rumah adat. Rumah adat ini bukan untuk satu suku, semua suku harus datang kita duduk di sini kalau ada masalah supaya kita bisa luruskan, kita bisa cari solusi untuk mendamaikan semua orang di atas tanah ini,” sambungnya.
Menurutnya, DAP Wilayah III Doberai juga akan merangkul semua suku, baik Papua maupun non-Papua.
Kalau ada masalah, masalah yang menjadi halangan di jalan umum, di dalam kota, mari kita duduk sini, hargai mari kita di sini. Semua kepala suku nanti kita akan rangkul di sini, semua perwakilan juga harus ada di sini, baik Papua maupun non-Papua kalau mau ya kita duduk sama-sama di sini supaya jangan buat-buat masalah,” tegasnya.
Bagi orang Arfak, lanjut Meidodga, 100 persen menerima semua orang dan mau hidup dengan damai.
“Kenapa pintu pelabuhan di sana dibuka, kapal masuk bawa segala macam orang datang masuk tapi tidak pernah datang izin sama tiga tokoh ini. Orang Arfak tidak pernah demo di dalam kota Manokwari ini. Tanya. Yang datang bikin kacau di sini orang lain, tapi kita ini yang punya hati besar untuk menerima suku, tinggal kembalikan ke suku itu, kepala suku yang ada di sini untuk dia bina, dia tata dia punya anak-anak yang mabuk-mabuk bikin kacau di sana-di sini,” tandas Meidodga. (SM7)