MANOKWARI – Sejumlah mahasiswa dan organisasi Parlemen Jalanan turun jalan melaksanakan aksi penolakan terhadap pernyataan pemerintah yang menyematkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan label teroris.
Massa beranggapan bahwa label teroris telah mencederai hati dan derajat orang asli Papua. Mereka menilai bahwa teroris merupakan oknum atau organisasi yang masuk dalam daftar buronan internasional, dan bukan OPM.
“Negara lebih mementingkan kepentingan sendiri diatas penderitaan orang asli Papua,” teriak salah satu orator, Senin (10/5/2021).
Pertanyaan keras juga dilontarkan seorang orator mengenai penyelesaian permasalahan HAM di atas tanah Papua. Mereka menganggap bahwa negara harus lebih fokus terhadap permasalahan yang di tinggalkan secara estafet oleh pemimpin negara sebelumnya di atas tanah Papua.
“Mampukah negara menyelesaikan masalah HAM di atas tanah Papua. Kalau tidak bisa, jangan kasih label teroris untuk orang Papua,” ujar orator
Ditengah penyampaian aspirasi, 4 orang anggota DPRD Kabupaten Manokwari yakni Romer Tapilatu, Norman Tambunan, Aloysius Siep dan Suryati mendatangi kerumunan massa untuk mendengar aspirasi.
Sejumlah aparat kepolisian pun di terjunkan untuk mengamankan jalannya aksi demo tersebut. Hingga berita ini di terbitkan, aksi demo masih terus berlanjut. (SM3)