Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat Lantik 21 PPPK

Pengambilan sumpah janji jabatan 21 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat

Manokwari – Selasa (30/4/2024), Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat, Philmona Maria Yarollo melantik dan mengambil sumpah/janji kepada 21 orang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat, di halaman Kantor BKKBN Papua Barat, Arfai, Manokwari.

21 orang PPPK yang dilantik dan diambil sumpah itu merupakan lulusan dari seleksi PPPK yang dilakukan oleh BKKBN tahun 2023.

Bacaan Lainnya

Kepala BKKBN RI, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menandatangani Surat Keputusan (SK) bagi masing-masing PPPK.

Selanjutnya Kaper BKKBN Papua Barat itu menyerahkan Surat Keputusan kepada 21 orang PPPK yang baru dilantik.

Dalam sambutannya, Kepala BKKBN Papua Barat, Philmona Maria Yarollo mengingatkan sumpah janji jabatan yang diucapkan selain disaksikan rohaniwan juga disaksikan Tuhan Yang Maha Esa.

“Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai tupoksi, tunjukan disiplin, loyalitas dan integritas karena penyuluh keluarga berencana merupakan ujung tombak dalam melaksanakan program BKKBN, bangga kencana, program kependudukan dan juga program percepatan penurunan stunting yang menjadi program prioritas BKKBN. PPPK itu perpanjangan tangan BKKBN pusat terutama BKKBN provinsi Papua Barat dalam mendukung program percepatan penurunan stunting dan bangga kencana, ” sebut Philmona.

Setelah 2 tahun melaksanakan tugas dilingkup BKKBN yang merupakan kriteria mengikuti seleksi PPPK maka haruslah paham tupoksi di lapangan.

“BKKBN tidak dapat berjalan sendiri, membutuhkan kerja sama lintas sektor, kolaborasi untuk mendukung pencapaian program karena ada target yang harus dicapai. Setiap tahun ada evaluasi terkait kinerja PPPK dan target pencapaian. Sudah menerima SK harus siap melaksanakan tugas, “kata Yarollo.

Baca Juga:  DPRD Manokwari Ikut Tolak Omnibus Law

“Disiplin masuk kantor dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehingga jadi budaya sebagai penyuluh di lapangan. Jangan jadikan pekerjaan sebagai beban karena program BKKBN merupakan progran jangka panjang bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas, “sambung Kaper BKKBN Papua Barat.

Pemahaman dalam menjalankan tupoksi, kata Philmona haruslah sama oleh semua PPPK sehingga pendekatan baik dengan mitra maupun tokoh non formal dapat dilakukan sehingga tugas dari BKKBN dapat dipahami.

“Saat ini BKKBN tidak lagi bicara membatasi jumlah anak tetapi perencanaan keluarga atau berencana itu keren. Kerja jangan pesimis seperti salam petugas lapangan sehat, semangat, luar biasa,” pesannya.

Di tahun terakhir target upaya percepatan penurunan stunting, maka akan dilakukan survey 4 bulan ke depan. Sehingga, Philmona berharap PPPK dapat maksimal melakuan pendampingan kepada tim pendamping keluarga dan juga calon pengantin serta komunikasi dengan OPD KB Kabupaten Kota. (SM)

Pos terkait