Manokwari – Pusat Oleh-oleh Papua (P.O.P) Kasuari secara resmi hadir di Kabupaten Manokwari. Penguntingan pita pengresmian dilakukan langsung Kepala Suku Besar Arfak, Drs. Dominggus Mandacan, Minggu (17/11/2024) siang.
Hadir dalam acara tersebut, Pj Gubernur Papua Barat yang diwakili, Plt Kadis Perindag, Forkompida Papua Barat, Rektor UNIPA, calon Bupati Manokwari, Bernadr Boneftar, pimpinan perbankan dan tamu undangan lainnnya.
Dalam laporannya, Ketua panitia pengresmian, Erens Ngabalin, menyampaikan momen penting karena pengresmian dilakukan oleh kepala suku besar Arfak, yang mana permintaan dari owner P.O.P Kasuari, Jimmy Iryanto.
“Kita mengundang kepala suku besar Arfak untuk meresmikan P.O.P Kasuari, karena bangunan ini berdesain kontemporer adat dan modern dimana tampilan gedung terdapat rumah adat kaki seribu yang merupakan rumah adat suku Arfak dan di grand opening ini diresmikan langsung tuan rumah Dominggus Mandacan selalu kepala suku besar Arfak,” kata Erens, disambut tepuk tangan tamu undangan.
Jimmy Irianto, Owner P.O.P Kasuari, menceritakan membangun usaha abon gulung di Manokwari tahun 2005. Walaupun sempat mengalami musibah terbakarnya tempat usaha pada 19 Agustus 2019 namun dirinya tetap berpikir positif dengan mengatakan musibah itu merupakan kehendak yang kuasa.
“Abon gulung tercipta di Manokwari sejak tahun 2005, dimana saya membangun usaha pada saat ini. Lalu ada musibah dan tempat saya terbakar tepatnya 19 Agustus 2019 jam 10 pagi. Saya ingat betul itu. Namun, itu sudah jadi kehendak yang Kuasa,” kenang Jimmy.
P.O.P Manokwari kata Jimmy di desain anaknya sendiri yang merupakan seorang arsitek.
“Kami sebut bangunan P.O.P modern kulturalis artinya dalam bangunan modern ini berisi banyak aksesoris yang menunjukan kekayaan Papua berupa patung-patung dan lukisan bercorak Papua yang kami datangkan khusus dari berbagai daerah di Papua seperti contoh ada patung yang kami bawa dari Asmat. Patung ini saya suka sekali namun tidak bisa langsung dibawa ke Manokwari, jadi pakai kapal tongkang ke Jakarta dulu baru ke Manokwari, ” kata Jimmy.
“Dengan konsep dan pembangunan P.O.P Kasuari yang bercorak rumah adat suku Arfak, tujuannya melestarikan serta mempromosikan adat dan budaya papua,” harapnya.
Kundra Patipi, Plt Kadis Perindag, mewakili Pj Gubernur Papua Barat, memberikan apresiasi kepada owner karena telah mempromosikan kearifan Papua secara khusus suku Arfak.
“Terima kasih karena telah ikut berkontribusi untuk Manokwari, Papua Barat. Abon gulung ini sudah sering kami ikut sertakan dalam pameran dan sudah dikenal masyarakat baik di tanah Papua bahkan di daerah lain,” katanya.
Sebelum meresmikan P.O.P Kasuari, Kepala suku besar Arfak, Dominggus Mandacan mengatakan saat ini Papua bukan saja dikenal karena olahraga namun juga karena abon gulung.
“Abon gulung banyak yang jual tetapi rasanya tidak sama abon gulung Manokwari. Di semua bandara di Tanah Papua sekarang sudah ada abon gulung. Ini juga untuk promosikan Manokwari, ” puji Dominggus.
Dengan kehadiran P.O.P Kasuari, Dominggus Mandacan yang juga calon tunggal Gubernur Papua Barat berpesan agar dapat memberdayakan anak asli papua.
Diakhir sambutannya, Dominggus berpesan kepada masyarakat Manokwari agar dapat menjaga keamanan di Manokwari.
“Peristiwa 19 Agustus 2019 tidak boleh terjadi lagi di Manokwari. Kita yang ada di Manokwari harus merasa memiliki tanah ini. Ketidakpuasan terhadap pemerintah, atau kepala suku harus dilakukan sesuai aturan. Jangan lakukan hal yang merugikan orang lain. Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat tapi tanggung jawab kita bersama,” Kata Dominggus.
“Pak Jimmy jangan pernah mundur, tetap maju. Punya usaha selalu bertambah dan menjadi berkat bagi orang lain,” pesan Dominggus.
P.O.P.Manokwari terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 dikhususkan untuk oleh-oleh baik makanan, topi, handuk dan pakaian bermotif Papua. Sedangkan lantai 2 merupakan cafe dan rumah makan bernama Papua Bundo yang menyajikan rumah khas minang serta makanan lainnya. (SM)