Keterlambatan Pembayaran Sejumlah Gaji Dokter RSUD karena Keterlambatan Pengajuan dari Rumah Sakit

Pembayaran
Sekda Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring.

MANOKWARI, – Sekda Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring, mengatakan keterlambatan pembayaran gaji sejumlah dokter di RSUD Manokwari karena keterlambatan administrasi dari pihak rumah sakit.

“Keterlambatan mengajukan. Pas diajukan itu yang sistem di keuangan terganggu karena terbakar di Fakfak,” ungkap Sembiring, Rabu (10/05/2023).

Bacaan Lainnya

Namun demikian, menurut Sembiring, anggaran untuk gaji parabl dokter itu ada.

“Uangnya ada, biar tidak diambil tetap jadi rapelan untuk untuk mereka. Cuma mereka tidak sabar,” katanya.

Sebelumnya, dokter-dokter di UGD RSUD Manokwari melakukan aksi, Rabu (10/05/2023) pagi. Mereka mempertanyakan gaji yang mereka yang belum dibayarkan dalam empat bulan terakhir.

Pembayaran

Hal itu juga dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen Rantetampang.

Menurut Rantetampang, aksi itu dilakukan karena mereka merasa sudah melaksanakan kewajiban tapi hak mereka belum dibayarkan.

“Tapi mereka tidak bermaksud untuk menghentikan pelayanan. Pelayanan masih berjalan, namun memang mereka meminta kejelasan yang memuaskan mereka bahwa kaitan dengan hal itu terutama gaji dokter kontrak kenapa behm dibayarkan sampai dengan bulan April,” terangnya.

Dia mengatakan, dirinya sudah melakukan pertemuan dengan para tenaga kesehatan. Dalam pertemuan itu diketahui bahwa manajemen rumah sakit sudah mengajukan pembayaran gaji mereka, namun DPA baru diterima pada awal April, sehingga prosesnya masih membutuhkan waktu.

“Pihak manajemen rumah sakit juga sudah ambil solusi untuk dari dana BLUD rumah sakit untuk membayar dulu gaji dia bulan karena keterbatasan dana. Karena itu, mereka menyanggupi untuk dokter umum hanya bisa menyediakan dia bulan pertama. Kemudian dokter spesialis hanya satu bulan. Itu solusi yang mereka (manajemen rumah sakit) ambil,” ujarnya.

Dia menambahkan, persoalan itu sudah diluruskan. Namun dia meminta agar para tenaga kesehatan tidak lagi melakukan aksi karena akan mencorenv citra pemerintah daerah dan citra tenaga kesehatan sendiri. (SM7)

Pos terkait