MANOKWARI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Manokwari melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup, dan Keanekaragaman Hayati, Yohanes Ada Lebang, melakukan pemantauan kualitas lingkungan ke Bumi Marina, Amban, Kamis (7/1/2021). Kunjungan tersebut untuk menindaklanjuti kunjungan sebelumnya beberapa waktu lalu.
Kunjungan sebelumnya dilakukan karena ada pengaduan masyarakat terkait adanya limbah cair domestik dari salah satu rumah makan dan laundry di wilayah itu yang menimbulkan pencemaran dan bau.
Usai melakukan pemantauan, Lebang mengatakan bahwa untuk rumah makan sudah dilakukan antisipasi dengan membuat IPAL sederhana. Sementara untuk laundry belum ada IPAL limbah cair domestik.
“Oleh karena itu, kita akan bersurat untuk laundry yang belum memiliki IPAL agar minimal ada inisiatif untuk melakukan pengelolaan lingkungan,” ujarnya.
Dari hasil kunjungan lapangan selama ini, kata Lebang, rata-rata laundry tidak memiliki IPAL limbah cair domestik. Sebab, dari sejumlah laundry yang sudah dikunjungi tidak memiliki IPAL.
“Itu hasil kesimpulan sementara. Tapi kita tetap akan turun untuk pastikan bahwa semua pengusaha laundry punya IPAL atau tidak, tapi saya bisa simpulkan rata-rata tidak punya IPAL,” sebutnya.
Untuk laundry yang tidak punya IPAL, menurut Lebang, akan diberikan sanksi. Namun, karena masih dalam tahapan sosialisasi dan pembinaan, sehingga sanksi paling tinggi adalah sanksi paksaan dari pemerintah.
“Artinya memaksa mereka yang belum punya IPAL segera buat IPAL untuk limbah domestik cairnya. Kalau sanksi itu tidak diindahkan, baru dinaikkan statusnya, bisa langsung dengan pencabutan izin atau penutupan tempat usaha,” tegasnya.
Namun, dia berharap, tidak ada sanksi tersebut. Untuk itu, dia berharap kepada laundry yang tidak punya IPAL untuk segera membuatnya.
“Mudah-mudahan tidak sampai ke sana (pencabutan izin atau penutupan usaha). Harapan kita teguran tertulis atau sanksi paksaan pemerintah saja mereka sudah siapkan IPAL-nya karena kita sadari mereka juga melakukan usaha. Tapi niat baik mereka, merasa peduli dan punya tanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan hidup itu yang kita butuhkan karena dampak limbah cair domestik terhadap lingkungan besar,” tukasnya. (SM7)