Lebarkan Sayap, Fakultas Kehutanan Unipa Buka Kelas Prodi D-III KSDH di Sausapor

Fakultas Kehutanan
Dekan Fakultas Kehutanan Unipa, Dr. jonni Marwa.

MANOKWARI – Fakultas Kehutanan Universitas Papua (Unipa) melebarkan sayap dengan memperluas kelas Prodi D-III Konservasi Sumber Daya Hutan (KSDH) di Sausapor, Kabupaten Tambrauw. Prodi D-III KSDH di Sausapor diresmikan pada 17 Oktober 2022.

Dekan Fakultas Kehutanan Unipa, Dr. Jonni Marwa, S.Hut, M.Si, mengatakan bahwa Tambrauw dipilih karena merupakan kabupaten konservasi di Tanah Papua. Selain itu, setelah ibukota Tambrauw bergeser dari Sausapor ke Fef, aktivitas perekonomian bergeser ke Fef, sehingga pembukaan kampus tersebut sebagai upaya mendorong prtumbuhan ekonomi di Sausapor.

Bacaan Lainnya

Fakultas Kehutanan

“Program studi D-III Konservasi ini yang pertama, mungkin ke depan nanti ada program- program studi yang lain tentunya sesuai dengan kebutuhan di daerah,” ujarn Marwa, Kamis (29/12/2022).

Aktivitas perkuliahan di sana, menurut Marwa, menggunakan fasiltas gedung yang ditinggalkan oleh Pemkab Tambrauw. Saat ini pun sedang dalam proses hibah kepada Unipa.

Fakultas Kehutanan

“Saat ini kita punya satu kelas utama, kemudian ada perkantoran yang khusus untuk program studi dan juga ada beberapa unit bangunan yang menjadi semacam mess untuk dosen kalau dia datang tinggal di situ untuk mengajar,” katanya.

Para mahasiswa yang kini mengikuti perkuliahan di kelas Sausapor, lanjut Marwa, berjumlah 35 orang. Mereka sebagian besar berasal dari Kabupaten Tambrauw seperti dari Sausapor, Fef, dan distrik-distrik tersdekat. Ada juga mahasiswa tugas belajar dari pemerintah daerah setempat.

Sementara para pengajar merupakan dosen Fakultas Kehutanan Unipa. Jika mengajar, mereka akan ke Sausapor untuk mengajar. Para pengajar dibagi dalam dua tim dan setiap tim akan stay selama dua pekan di Sausapor untuk mengajar.

“Selain itu, ada beberapa tenaga kontrak yang kita hire yang sudah ada di sana. Jadi mereka sudah ada sekitar empat orang di sana yang stand by. Jadi aktivitas perkuliahan tetap ada. Kita juga meminta bantu beberapa orang di pemda atau di sekitar wilayah Sausapor untuk mengajar mata kuliah tertentu seperti agama, dan Bahasa Indonesia,” imbuhnya.

“Dari sisi keamanan, saat ini para mahasiswa, dosen dan tenaga kontrak di sana aman dan fasilitas yang mereka tempati juga aman. Sausapor relatif aman dari sisi akses juga mudah baik dari Sorong maupun dari Manokwari,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait