MANOKWARI, – Masjid tidak tidak hanya sebagai tempat beribadah umat Islam, tapi juga punya peran strategis dalam menumbuhkembangkan peradaban umat Islam. Karena itu, masjid hendaknya dijadikan sebagai tempat menanamkan nilai-nilai kebajikan dan kemaslahatan umat.
Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan, membangun dan memakmurkan masjid adalah perintah agama yang tidak bisa ditawar-tawar. Pembangunan masjid tidak sekadar pembangunan fisik, tapi membangun dan memakmurkan fungsi masjid jauh lebih penting.
“Karena itu, pemeliharaan dan pengelolaan masjid terkait dengan tiga aspek yang saling mendukung yakni manajemen, pengelolaan program, dan pengelolaan fisik,” ujar Budoyo pada pengresmian Masjid Babissalam Sowi IV Manokwari, Sabtu (01/10/2022).
Menurut Budoyo, keberadaan masjid sebagai tempt ibadah umat Islam punya peran strategis dalam menumbuhkembangkan peradaban umat Islam. Karena itu, diharapkan masjid hendaknya dijadikan tempat menanamkan nilai-nilai kebajikan dan kemaslahatan umat manusia.
“Isilah masjid dengan kegiatan bernuansa keagamaan. Pergunakan masjid sebagai pusat pendidikan tempat untuk membangun ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta memberantas kemiskinan, kebodohan, dan kegagalan iman. Karena itu, dari masjid ini kita bisa mengembangkan berbagai kegiatan yang dapat mengarah pada terwujudnya masyaarakat madani yakni masyarakat yang dituntun oleh wahyu Ilahi dan bergerak dinamis sebagai masyarakat yang bahu membahu, tolong menolong, dan bekerja sama dalam membangun kesejahteraan umat,” tegasnya.
Semangat masyarakat madani itulah, lanjut Buodoyo, yang diharapkan selalu mengiringi dalam memakmurkan masjid-masjid di wilayah Kabupaten Manokwari termasuk Masjid Babbussalam. Untuk itu, dia berpesan agar Masjid Babussalam dikelola dengan manajemen yang baik agar indah dan terawat serta mengundang orang untuk berkunjung dan melakukan kegiatan keagamaan.
“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemertintah Kabupaten Manokwari kami mengucapkan selamat kepada pengurus dan panitia pembangunan Masjid Babussalam serta pihak lain atas kerja kerasnya. Walaupun bertahap tetapi dapat merampungkan masjid ini. Semoga apa yang dilakukan ini dicatat sebagai amal ibadah oleh Allah,” tukas Budoyo.
Sekretaris Panitia Renovasi Masjid Babussalam, Indra Hidayat, menyampaikan, Masjid Babussalam direnovasi total. Pekerjaannya dilaksanakan selama lima tahun dengan menelan dana Rp4 miliar lebih.
Dana tersebut, menurutnya, diperoleh dari bantuan Pemprov Papua Barat, Pemkab Manokwari, sumbangan Jemaah dan donator.
“Renovasi dilakukan dengan sistem langsung. Waktu pelaksanaan kurang lebih lima tahun. Total luas bangunan 25×27 meter persegi dari sebelumnya 15×15 meter persegi,” tukasnya. (SM7)