MANOKWARI – Tokoh masyarakat Papua Barat yang juga menjabat sebagai Ketua IPP Mekesa, Obet Ayok mengatakan kasus ujaran rasisme yang dilontarkan Ambroncius Nababan terhadap Natalius Pigay berbeda dengan kasus rasisme tahun 2019 lalu.
Kasus yang sempat menarik emosional masyarakat papua itu, tidak harus dibesar-besarkan. Sebab, ujaran rasisme oleh Ambronsius Nababan sejauh ini bersifat personal dan tidak mengatasnamakan kelompok atau suku manapun. Oleh sebab itu, masyarakat di Papua Barat harus lebih jeli memilah dan tidak terpancing dengan isu-isu provokatif.
“Ujaran kebencian ini kita lihat dulu, apakah sama dengan yang di Surabaya kemarin atau tidak. Inikan oknum, jadi oknum yang kita tuntut, tidak usaha dibesar-besarkan,” pinta Ayok, Selasa (26/1/2021)
Lanjut Ayok, ujaran rasisme ini tentu tidak diinginkan semua orang, namun jika kejadian tersebut menjadi konsumsi publik, maka menjadi tugas bersama untuk mengawal namun tidak menghasut orang lain untuk berbuat anarkis.
“Tidak semua orang Batak suka dengan cara begini, begitu juga semua orang dan suku nusantara yang ada di Papua tidak suka. Jadi kita serahkan saja kepada pihak kepolisian cari dan hukum Ambroncius,” tandasnya. (SM3)