MANOKWARI – Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang dikelola secara benar dan profesional. Hal ini ditandai dengan jumlah tenaga perpustakaan yang cukup.
“Bagaimana perpustkaan kita ini berjalan secara baik, secara maksimal kalau tenaga pustakawan sangat minim,” ujar Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Papua Barat, Abdul Fatah, saat mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat membuka kegiatan sosialisasi Jabatan Fungsional Pustakawan di Provinsi Papua Barat Tahun 2022, Jumat (09/12/2022).
Menurut Abdul Fatah, Provinsi Papua Barat sangat membutuhkan tenaga fungsional pustakawan. Sebab hingga saat ini baru ada dua orang tenaga fungsional pustakawan di Papua Barat.
“Di Papua Barat ini baru dua orang pustakawan di seluruh Provinsi Papua Barat, di kabupaten/kota termasuk di dinas kearsipan ini,” ungkapnya.
Itu artinya, kata Abdul Fatah, pemerintah terus melakkukan upaya-upaya dalam rangka peningkatan SDM pustakawan. Sosialisasi tersebut dihadiri banyak peserta, sehingga diharapkan di antara peserta ada yang beralih dari jabatan struktural ke jabatan fungsional pustakawan.
Abdul Fatah menerangkan, jabatan fungsional pustakawan jelas karena sudah punya raport mengenai item-item yang dinilai. Item-item yang dinilai mencakup unsur utama sebesar 80 persen dan penunjang 20 persen. Unsur utama termasuk pendidikan, pelaksanaan tugas pengelolaan perpustakaan, dan melakukan sosialisasi. sedangkan unsur penunjang termasuk mengikuti semnar, Bimtek, sosialisasi, dan sejenisnya.
“Di situ sudah diatur, jika mencukupi dalam waktu dua tahun bapak-ibu bisa naik pangkat. Kemudian kalau bapak-ibu punya angka kredit di unsur utama bisa jadi tabungan. Misalnya, ibu naik pangkat satu tingkat masih ada sisanya bisa dipakai untuk tahun berikutnya. Jadi jangan heran kalau fungsional itu bisa naik pangkat lebih cepat daripada structural. Jadi ini yang perlu saya sampaikan, bapak-ibu tidak perlu ragu untuk kita bergeser ke fungsional pustakawan karena ini sangat menjanjikan. Jangan ragu dari sisi kesejahteran, jabatan fungsional pustakawan juga luar biasa. Belum lagi kalau bapak-ibu nanti kalau jadi narasumber diminta ke daerah-daerah,” bebernya.
Setelah sosialisasi tersebut, menurut Abdul Fatah, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Papua Barat akan melakukan tindak lanjut dengan membuat laporan secara keseluruhan kepada Pj Gubernur Provinsi Papua Barat khususnya terkait jabatan fungsional pustakawan dan selanjutnya ditindaklanjuti ke pimpinan perangkat daerah di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan sosialisasi semakin ada ketertarikan pada jabatan fungsional, ada keinginan untuk beralih dari struktural ke fungsional khususnya fungsional pustakawan di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat. Memang kami sangat membutuhkan karena hingga saat ini masih rendahnya atau mininya sumber daya manusia di bidang perpustakaan,” tukas Abdul Fatah. (SM7)