Pasca Penetapan Tersangka, Kepengurusan KONI Papua Barat akan Direvisi

KONI Papua Barat
Kantor KONI PB. (Ist)

MANOKWARI, – Proses penyidikan dugaan penyalahgunaan dana hibah KONI Papua Barat kini sedang berjalan. Namun penyidikan itu diharapkan tidak menjadi hambatan bagi KONI dalam mempersiapkan atlet menghadapi Pra PON dan PON.

Ketua Umum KONI Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengatakan tidak semua pengurus KONI Papua Barat terlibat dalam persoalan hukum tersebut.

Bacaan Lainnya

“Tidak semua pengurus kena. Nanti pada akhirnya dalam penyidikan itu ketahuan siapa yang menggunakan dana itu untuk kepentingan pribadi atau keluarga,” katanya.

Sekali lagi dia menegaskan tidak semua pengurus KONI terlibat dalam dugaan penyalahgunaan dana tersebut. Namun itu menjadi kewenangan aparat penegak hukum untuk melakukan penyidikan.

Namun demikian, Dominggus mengatakan, penyidikan itu tidak harus menghambat persiapan KONI mempersiapkan atlet menghadapi Pra PON dan PON.

“Karena waktu sedang berjalan terus. Bayangkan kita tidak ikut PON karena alasan tidak dibantu dana bagaimana terutama atlet atau semua cabor-cabor yang kita siapkan tidak ikut. Berarti kita dianggap gagal semua baik Ketua Umum KONI, Pemprov Papua Barat, kabupaten/kota semua gagal,” ujarnya.

Dengan penetapan tiga tersangka dalam kasus tersebut, menurut Dominggus, pihaknya akan mengusulkan ke KONI pusat untuk merevisi pengurus.

“Sudah jelas, nanti kita akan usul. Artinya kemarin sudah ada penetapan, kita akan usul ke KONI pusat untuk ada revisi, ada pergantian,” imbuhnya.

Baca Juga: Besok Pertina Papua Barat Seleksi Petinju Pra PON, Clinton: Jangan Pakai Pilihan Keluarga

Sekali dia menegaskan bahwa tidak semua pengurus KONI terlibat dalam kasus tersebut. Karena itu, tidak bisa jika KONI tidak diberikan dana.

“Nanti dalam penyidikan oleh penegak hukum siapa yang melakukan penyimpanan dana itu saja yang diproses tapi organisasi KONI tetap jalan mempersiapkan atlet dan itu harus dibantu,” katanya.

Dia menambahkan bahwa kebutuhan anggaran untuk persiapan menuju Pra PON dan PON mencapai lebih dari Rp100 miliar.

“Sekitar Rp100-an miliar untuk merekrut, mempersiapkan atlet, kejurda, sampai dengan Pelatda, Pra PON, sampai dengan PON memang butuh dana besar,” tukasnya. (SM)

Pos terkait