MANOKWARI – Selama ini masyarakat Provinsi Papua Barat habis-habisan mempertahankan wibawa NKRI, namun ada pembangunan infrastruktur yang ikonik di wilayah tersebut. Justru pembangunan infrastruktur yang ikonik dibangun di Provinsi Papua.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa memang kita membangun Tanah Papua kalau bicara soal aspek efisiensi sampai dunia kiamat kita tidak akan pernah ketemu karena membangun Tanah Papua memang mahal. Dan mahal itu juga kita lihat dari aspek politik juga. Provinsi Papua Barat ini memang kita habis-habisan, kita pertaruhkan untuk mempertahankan harga diri bangsa di Tanah Papua ini,” ujar Bupati Manokwari, Hermus Indou, dalam rapat koordinasi bersama kementerian terkait membahas persiapan pembangunan sejumlah infrastruktur strategis di Manokwari, Senin (13/12/2021).
Rapat yang dipimpin Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden, Helson Siagian itu dihadiri pejabat terkait dari Kementerian PUPR dan Kementerian Perdagangan secara online.
Hermus menuturkan, melalui Tim 315, pihaknya berjuang menghadirkan Provinsi Irian Jaya Barat di Manokwari Ketika Reformasi bergulir tahun 1998. Meski banyak orang berbicara untuk memisahkan diri dari NKRI, pihaknya mau Provinsi Papua Barat hadir dan Manokwari sebagai ibukotanya.
“Banyak orang berbicara untuk memisahkan diri dari NKRI tapi kita mau Provinsi Papua Barat taruh di Manokwari, harga diri bangsa ini harus kita pertahankan. Karena itulah, masa daerah yang bicara ulang-ulang melawan pemerintah dikasih segalanya, termasuk membangun Stadion Lukas Enembe, Jembatan Yotefa, semuanya dibangun tapi kita yang berdiri habis-habisan membela martabat negara di tanah ini justru ketika bicara hal yang kecil saja dianggap itu mahal dan tidak logis,” ungkap Hermus.
Bagi Hermus, berbicara mengenai bangsa bukan soal membangun Tanah Papua, tapi membangun Indonesia. Dan dirinya akan terus menerus berjuang untuk membangun infrastruktur yang ikonik di Manokwari sebagai legasi pemerintahan Presiden Jokowi.
“Dan inilah yang saya memang terus menerus berjuang untuk apa yang menjadi ikonik di Provinsi Papua Barat sebagai legasi pemerintahan Jokowi di ibukota Provinsi Papua Barat ini, harus kita berjuang Bersama-sama. Papua, Jayapura, sudah ada legasi di sana, tapi kita di Manokwari belum ada legasi dari Bapak Presiden Jokowi,” tegas Hermus.
Hermus berharap, pembangunan Pasar Sanggeng, Jembatan Jokowi Sawaibu, lalan lingkar Pantai Wosi dan alihtrase jalan ke Bandara Rendani akan menjadi legasi Presiden Jokowi di Manokwari.
“Kita berharap Pasar Sanggeng, Jembatan Jokowi Sawaibu, kita sengaja sebutkan itu bahwa itulah legasinya Pak Jokowi. Kemudian jalan lingkar Pantai Wosi, alihtrase jalan ke Bandara Rendani itu adalah legasinya Bapak Jokowi untuk masyarakat di Provinsi Papua Barat,” tandas Hermus. (SM7)