MANOKWARI – Wakil Rektor I Universitas Papua (Unipa), Dr. Sepus M. Fatem, S.Hut, M.Sc, mendukung pembukaan Prodi D-III Konservasi Sumber Daya Hutan (KSDH) di Sausapor, Kabupaten Tambrauw. Pembukaan prodi itu sebagai upaya “jemput bola” dalam rangka membangun SDM Papua yang unggul, cerdas, dan tangkas.
Menurut Fatem, pembukaan prodi D-III KSDH di Sausapor juga bagian dari pengembangan Unipa menuju Badan Layanan Umum BLU). Salah satu tujuan dari BLU yakni menciptakan kampus yang mandiri, yang bisa memberikan akademik yang baik dan berkualitas, dan mampu membiayai seluruh kegiatan akademik.
“Prodi D-III KSDH yang ada di Fakultas Kehutanan Unipa sudah memulai membuka dan kita memberikan dukungan yang besar. Ada beberapa Prodi juga yang akan didorong seperti prodi di luar kampus utama (PSDKU) untuk Kabupaten Kaimana dan juga PSDKU Kabupaten Keerom. Itu juga sebagai bagian dari mendorong Unipa maju menjadi BLU tapi juga untuk mewujudkan visi misi Unipa untuk menjadi kampus unggul dan berdaya saing di 2025 dan 2026,” ujarnya, Kamis (29/12/2022).
Saat ini, lanjut Fatem, jumlah mahasiswa Prodi D-III PSDH di Sausapor sebanyak 35 orang. Diharapkan saat wisuda pun jumlahnya masih tetap 35 orang.
“Ini angkatan pertama, tahun 2023 ada angkatan kedua dan angkatan-angkatan berikutnya sesuai tahun masuk,” sebutnya.
Menurut Fatem, pembukaan Prodi D-III KSDH di Tambrauw juga mendukung pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi khususnya pendidikan dan penelitian di Kabupaten Tambrauw. Tak hanya itu, menurutnya, visi dan misi Kabupaten Tambrauw adalah pengelolaan sumber daya alam berbasis konservasi dan pengakuan masyarakat adat.
“Karena itu, untuk menyiapkan SDM saat ini kita sudah mulai membuka Prodi D-III KSDH untuk menggerakkan isu konservasi dan masyarakat adat untuk 10 atau 20 tahun ke depan,” sebutnya.
Pembukaan prodi itu juga, kata Fatem, untuk melebarkan sayap Unipa karena ada pemekaran-pemekaran dan pembentukan daerah otonom baru (DOB). Dengan demikian, butuhh pengembangan SDM di setiap bidang.
“Jadi kita buka di Tambrauw, nanti kita akan lihat lagi di Kaimana, Keerom, dan kabupaten/kota yang lain. Jadi kebutuhan pendidikan tinggi saat ini sudah tidak bisa berpusat di kampus utama. Kita harus melebarkan sayap untuk menjemput adik-adik kita, anak-anak Papua sebagai bagian dari membangun SDM Papua yang unggul, cerdas, dan tangkas,” tandas Fatem. (SM7)